Berhemat bahan bakar agar kocek tidak terbakar (selesai)

Senin, 04 April 2011 | 13:41 WIB   Reporter: Dikky Setiawan
Berhemat bahan bakar agar kocek tidak terbakar  (selesai)

ILUSTRASI. Warga berjalan menggunakan payung saat turun hujan di Jakarta, Jumat (10/1/2020).


JAKARTA. Kenaikan harga BBM acap memantik lonjakan harga-harga kebutuhan pokok, juga harga di sektor pelayanan dan jasa. Lantas, bagaimana seharusnya mengatur ekonomi rumahtangga di saat harga BBM naik? Berikut ini lanjutan beberapa tip sederhana yang dirangkum KONTAN dari sejumlah perencana keuangan:

2. Evaluasi aktivitas transportasi

Ini bertujuan agar Anda bisa menghemat anggaran transportasi sehari-hari, sehingga penghasilan yang didapat bisa dimanfaatkan secara maksimal. Evaluasi dilakukan selama sepekan, pada hari aktif bekerja atau masa berlibur.

Mike Rini, perencana keuangan dari MRE Financial & Advisory bilang, evaluasi itu bisa dilakukan dengan cara mengurangi pemakaian kendaraan pribadi. Bagi Anda yang bekerja sebagai karyawan kantoran, sebaiknya menggunakan transportasi umum atau bike to work ketika hendak pergi ke kantor. Jika tetap ingin menggunakan kendaraan pribadi, usahakan memanfaatkannya secara kolektif. "Anda pergi ke kantor dengan teman, sehingga biaya bahan bakar bisa ditanggung bersama," saran Mike.

Cara lain, mengatur jalur transportasi yang kita lalui ketika beraktivitas di luar rumah. Sebelum bepergian dengan kendaraan pribadi, usahakan mengatur jalur transportasi yang akan kita lalui. Usahakan juga dalam sehari bisa selesai ke beberapa tempat. Jadi, efisiensi di waktu.

Joannes Widjajanto, perencana keuangan dari Shildt Financial Planning, mempunyai cara lain untuk menghemat anggaran transportasi, yakni mengombinasikan penggunaan kendaraan pribadi dan angkutan umum. Menurut Joannes, ketika hendak pergi ke kantor, Anda bisa menggunakan kendaraan pribadi berupa sepeda motor, lalu dilanjutkan dengan kendaraan umum, seperti kereta api, angkot atau bus.

Rakhmi Permatasari, perencana keuangan dari Safir Senduk & Rekan menambahkan, penghematan lain yang bisa dilakukan, adalah mengurangi aktivitas berlibur menggunakan kendaraan pribadi. "Misalnya, biasa jalan-jalan setiap akhir pekan, sekarang dikurangi dan lebih banyak bermain di rumah," kata dia.

3. Evaluasi perawatan kendaraan

Langkah lain yang harus Anda lakukan untuk mengatasi dampak kenaikan harga BBM adalah mengevaluasi perawatan kendaraan pribadi. Tujuannya, kata Mike, demi menghemat konsumsi bahan bakar kendaraan. Yang tadinya Anda tidak peduli, sebaiknya mulai melakukan perawatan kendaraan secara optimal. "Jika mesin kendaraan Anda bagus, selain konsumsi BBM irit, juga bisa menghemat pembelian suku cadang," kata dia.

Saran senada diungkapkan Joannes. Dia bilang, ketika harga BBM naik, biasanya harga onderdil kendaraan bermotor juga ikut terkerek. Untuk menghemat pengeluaran biaya pembelian onderdil di bengkel, Anda harus mulai mempelajari perawatan kendaraan dengan baik. "Dengan memperlakukan kendaraan kita secara baik, kerusakannya bisa ditekan. Cara ini bisa menghemat pemborosan bahan bakar dan pembelian onderdil," imbuhnya.

4. Evaluasi jenis kendaraan

Selanjutnya, mengevaluasi jenis kendaraan yang Anda gunakan. Menurut Joannes, untuk menekan anggaran transportasi, tak ada salahnya Anda mencoba mengganti kendaraan Anda dengan jenis yang bisa menghemat bahan bakar. Sekarang banyak pilihan kendaraan. Misalnya, saat ini sudah ada mobil yang hanya mengonsumsi bahan bakar 1 liter, tapi bisa menempuh jarak hingga sejauh 15 km?20 km.

Mike mengatakan, biasanya penghematan banyak dilakukan oleh kalangan yang pas-pasan. Namun, dalam kasus lonjakan harga BBM, kalangan menengah atas bisa melakukan penghematan. Contohnya, jika seseorang sudah tak mampu memiliki mobil mewah, jangan sungkan mengganti mobilnya dengan model yang lebih ekonomis dan hemat BBM. "Kendati dari sisi prestise turun, tapi dia tetap memiliki mobil," kata Mike.

Nah, kini kembali pada Anda sendiri. Sanggup berhemat?

Ada kendaraan, ada pengeluaran rutin

Jika memang secara ekonomi Anda sudah merasa mampu memiliki kendaraan, baik roda empat maupun roda dua, tidak ada salahnya Anda membeli kendaraan dengan model yang sesuai keinginan. Namun, yang patut diperhatikan adalah konsekuensi memiliki mobil tersebut. Setidaknya, ada tiga pos pengeluaran pasti yang menjadi konsekuensi Anda akibat memiliki mobil.

Pertama, biaya operasional. Ingat, jika punya kendaraan, tentu akan ada biaya operasional yang harus Anda bayar. Mobil atau sepeda motor butuh bahan bakar yang harus Anda isi satu atau dua hari sekali. Belum lagi kalau Anda datang ke pusat perbelanjaan, tentu ada biaya parkir yang hitungannya per jam. "Jadi, semua itu meliputi biaya sehari-hari dalam penggunaan kendaraan," kata Rakhmi.

Kedua, biaya perawatan rutin. Jika memiliki kendaraan, Anda juga harus siap untuk merawat mobil itu. Anda perlu mengganti rutin suku cadang tertentu dan oli. Bentuk perawatan lainnya yaitu mencuci kendaraan setiap satu sampai dua hari sekali. Jika Anda malas mencuci sendiri, otomatis harus mengeluarkan biaya untuk jasa pencucian.

Ketiga, biaya perbaikan. Dalam banyak kasus, tidak sedikit orang yang memiliki kendaraan hanya bisa menggunakan, tanpa bisa memperbaiki. Kadang ketidaktahuan kita dalam merawat kendaraan bisa membuat kendaraan cepat rusak dan harus dibetulkan. "Karenanya, Anda harus bisa merawat sendiri," kata Rakhmi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini
Terbaru