Menimbang pensiun dini agar tak menyesal nanti (selesai)

Senin, 09 Januari 2012 | 11:00 WIB   Reporter: Dikky Setiawan
Menimbang pensiun dini agar tak menyesal nanti (selesai)

ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo melantik anggota Dewan Pengawas Lembaga Pengelola Investasi (LPI) di Istana Negara, Jakarta (27/1/2021).


JAKARTA. Pensiun dini secara sejahtera adalah dambaan setiap orang. Tapi, seperti sebuah perjudian, keputusan melakukan pensiun jauh sebelum masa pensiun tiba memiliki sejumlah keuntungan dan risiko. Jernihlah berpikir sebelum memutuskan.

Sebelum mengambil keputusan, sebaiknya Anda mencermati beberapa lanjutan tip berikut ini untuk menimbang program pensiun dini.

Tentukan tujuan keuangan masa depan

Keputusan pensiun dini memang di tangan Anda. Namun, alangkah baiknya bila Anda punya tujuan keuangan di masa depan sebelum mengambil pensiun dini. Menurut Mike Rini, perencana keuangan dari MRE Financial & Business Advisory, ini diperlukan untuk memudahkan Anda menimbang perlu tidaknya pensiun dini. Dengan tujuan tadi, maka Anda dapat memilah mana hal-hal yang relevan dan mana yang tidak relevan. Tujuan akan menuntun Anda untuk mencapai keinginan yang hendak dicapai.

Ambil contoh, bagi Anda yang berumat muslim, di masa depan berniat untuk beribadah haji. Atau, di masa depan, Anda akan memasukkan anak ke sekolah maupun kuliah yang notabene biayanya tidak sedikit. Nah, apa yang akan Anda lakukan demi mencapai tujuan keuangan itu?

Bila Anda sudah memiliki tujuan keuangan, pastikan apakah strategi untuk mencapai tujuan tersebut (misalnya dengan cara menabung atau berinvestasi), tidak terganggu oleh keputusan pensiun dini. Ingat, strategi untuk mencapai tujuan keuangan itu ditopang oleh penghasilan yang Anda miliki.

Tentukan penggunaan dana pensiun dini

Program pensiun dini yang sering ditawarkan perusahaan adalah melalui program tawaran jabat tangan emas (golden shakehand). Program tersebut ditawarkan secara terbuka kepada karyawan berikut jumlah uang pesangon yang akan didapat dalam jumlah tertentu (disesuaikan golongan jabatan dan masa kerja).

Namun, yang menjadi masalah, seringkali karyawan belum siap bahkan belum tahu bagaimana memanfaatkan uang pesangon dan bagaimana mengelolanya secara baik dan produktif untuk menyambung kelangsungan hidup mereka.

Oleh sebab itu, ketika akan memutuskan pensiun dini, upayakan Anda sudah punya rencana atau rancangan untuk pemanfaatan dana pesangon. Ini demi menghindari Anda terbuai oleh rayuan atau godaan orang-orang yang tidak bertanggungjawab.

Misalnya, Anda mempercayakan seseorang untuk mengelola dana pesangon pensiun dini kepada orang yang tidak tepat mengelola dana pesangon tersebut. Atau, Anda tidak tahu, ke mana sebaiknya dana pesangon pensiun tadi dimanfaatkan atau diinvestasikan.

Pertimbangkan pembayaran utang

Satu hal yang seringkali dilupakan seseorang ketika ingin mengambil pensiun dini adalah kewajiban membayar sejumlah utang. Padahal, utang akan menentukan berat atau ringannya beban hidup seseorang. Jadi, menurut Mike, sebelum memutuskan pensiun dini, Anda wajib mempertimbangkan porsi utang yang Anda miliki. “Apakah ketika mau pensiun dini, Anda masih punya utang atau tidak. Selain itu, apakah setelah pensiun dini kewajiban utang-utangnya akan terbayar,” papar Mike.

Pos utang perlu menjadi pertimbangan, lanjut Mike, karena setelah pensiun dini, Anda harus mencari penghasilan tetap dahulu untuk menganggarkan dana kewajiban pembayaran utang. Yang perlu diwaspadai, tambah dia, jika dalam jangka waktu tertentu, Anda belum mendapatkan pekerjaan atau penghasilan pengganti. Sedangkan kewajiban utang Anda masih terus berjalan.

Memang, tidak ada salahnya jika Anda memiliki ide membayar semua utang yang mencekik leher melalui cara pensiun dini. Tapi, Anda harus memastikan, apakah langkah itu benar-benar tepat? Sebab, dana pesangon pensiun yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk menambah sumber penghasilan atau aset kekayaan Anda justru dialokasikan buat melunasi utang.

Jurus mengelola uang pesangon pensiun

Siapa pun yang melakukan pensiun di usia dini niscaya berharap hidupnya akan lebih sejahtera dibandingkan masa sebelumnya. Tapi, sering terjadi, banyak yang menerima uang pesangon malah justru menghabiskannya. Tak sedikit orang yang menerima uang pesangon cenderung merasa lebih kaya dibanding sebelumnya, dan hidup boros. Nah, bagaimana cara memanfaatkan dan mengelola uang pesangon pensiun dini?

Ada sejumlah langkah yang bisa Anda lakukan. Pertama, Anda wajib memiliki dana cadangan. Dana ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup Anda selama mencari pekerjaan dan penghasilan pengganti setelah pensiun dini. Menurut Mike, porsi dana cadangan yang bisa diambil dari uang pesangon besarannya adalah 6–12 kali pengeluaran per bulan.

Contoh, jika uang pesangon dini yang Anda terima sebesar Rp 300 juta, dan pos pengeluaran Anda per bulan mencapai Rp 5 juta, maka porsi dana cadangan yang harus Anda sisihkan dari uang pesangon tadi antara Rp 30 juta hingga Rp 60 juta. Dana cadangan ini diupayakan sudah menutup semua kewajiban utang jangka panjang. Misalnya, utang kredit pemilikan rumah dan kredit kendaraan.

Kedua, segera lunasi utang. Sebisa mungkin, dana pesangon dialokasikan membayar utang, terutama utang jangka pendek, seperti kartu kredit.

Ketiga, silakan investasikan dana pesangon yang Anda terima. Setelah dikurangi dana cadangan dan pelunasan utang jangka pendek, seluruh uang pesangon bisa Anda investasikan. Dana pensiun dini sebaiknya ditempatkan di instrumen investasi yang tidak memberikan imbal hasil (return) tinggi, tapi memberikan keamanan dana atau risiko kecil, seperti obligasi, deposito, logam mulia, dan reksadana pasar uang. Selama mencoba.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini

Terbaru