Tips Atur Anggaran Keuangan bagi Anda yang Berpenghasilan Tidak Tetap

Senin, 25 September 2023 | 04:40 WIB   Reporter: Sri Sayekti
Tips Atur Anggaran Keuangan bagi Anda yang Berpenghasilan Tidak Tetap

ILUSTRASI. Passive income.


PEKERJA LEPAS - Perubahan sistem kerja paska pandemi menjadikan beberapa perusahaan menerapkan kebijakan baru terkait sistem kerja dan juga karyawan. Tuntutan efisiensi bisnis dan operasional, perusahaan memilih menerapkan men-subkan pekerjaan tertentu kepada pekerja lepas yang ahli di bidangnya dan tidak memerlukan karyawan tetap untuk mengerjakan proyek pekerjaan tertentu.

Didukung kemajuan dan perkembangan teknologi tren pekerja lepas makin meningkat. Karena beragam jenis pekerjaan sekarang memungkinkan dikerjakan dari mana saja sepanjang ada akses internet yang lancar. Karena itu tak jarang, beberapa orang justru memilih menjadi pekerja lepas karena ingin lebih bebas mengatur waktu kerjanya dan juga meraih target pendapatan yang diinginkan.

Pekerja lepas memang bisa meraih pendapatan yang tinggi saat mendapatkan banyak proyek sekaligus. Tetapi ada pula saat sepi proyek, sehingga pendapatan pun bisa menurun drastis.

Jumlah penghasilan yang tidak tetap setiap bulan ini bisa menjadi boomerang jika tidak dikelola keuangannya dengan tepat. Saat pendapatan masuk tinggi menjadi cenderung lebih boros dalam pengeluaran dengan dalih kapan lagi membelinya. Padahal ada sikon keuangan yang harus diantisipasi saat sepi proyek sehingga pendapatan menurun di waktu tertentu.

Nah, jika Anda termasuk pekerja lepas yang memiliki penghasilan tidak tetap setiap bulan, maka sebaiknya lebih cermat dan bijak dalam mengelola keuangan. Lantas bagaimana caranya?

Simak tips dari Sherly Sintia, CFP, Assistant Financial Consultant di ZAP Finance tentang langkah-langkah yang dilakukan bagi Anda yang memiliki penghasilan tidak tetap setiap bulan berikut ini:

1.Cari tahu dan catat pendapatan terkecil yang didapatkan dari pekerjaan
Jadikanlah angka terkecil tersebut sebagai tolok ukur berapa sebenarnya biaya hidup yang bisa dikeluarkan setiap bulannya.
2.Apabila di bulan tertentu ada penerimaan/pendapatan yang lebih besar, maka sisa penghasilan setelah digunakan untuk membayar pengeluaran tersebut bisa digunakan sebagai dana cadangan.

Perbedaan utama saat mengatur keuangan bagi Anda yang memiliki penghasilan tidak tetap setiap bulan antara lain:

  • Upayakan pengeluaran tetap stabil dengan pemasukan atau penghasilan yang bervariasi.
  • Pastikan jumlah pengeluaran rutin setiap bulan
  • Hindari pengeluaran yang sebenarnya bukan bersifat kebutuhan utama.
  • Lakukan pencatatan pengeluaran dengan lebih rinci agar Anda bisa selalu memproyeksikan penghasilan minimal yang harus Anda peroleh setiap bulannya.

3.Perlu kelola uang lebih cermat dengan pemasukan atau penghasilan yang bervariasi tersebut. Sebagai pedoman angka penghasilan atau pemasukan bisa menggunakan angka rata-rata dengan mengacu pada penghasilan tahun sebelumnya selama 12 bulan dan dibagi dengan 12 maka diperoleh penghasilan rata-rata per bulan.

4.Pekerja lepas idealnya memiliki dana darurat yang lebih besar ketimbang karyawan tetap, karena risiko yang lebih tinggi terkait besarnya penghasilan yang bervariasi setiap bulan.

5.Asuransi dan perlindungan diri pekerja lepas menjadi tanggung jawab pribadi. “Kepemilikan asuransi atau BPJS Kesehatan adalah satu hal yang wajib dimiliki pekerja lepas, terlebih bagi yang memiliki tanggungan anak.”jelas Sherly.

Baca Juga: Strategi Atur Anggaran Keuangan Saat Cashflow Negatif

Jika sebagai pekerja lepas, Anda tidak mengelola keuangan dengan cermat maka ada beberapa risiko yang bisa terjadi antara lain:

  • Pengeluaran lebih besar dari penghasilan
  • Dapat terlilit utang
  • Sulit menabung dan berinvestasi
  • Tidak dapat pensiun dengan nyaman
  • Bisa membentuk generasi sandwich yang baru

Bagi Anda pekerja lepas pada saat mendapat penghasilan besar karena menangani proyek besar atau mendapat banyak proyek berturut-turut, maka Anda harus cermat mengatur alokasi penempatan pada instrumen investasi yang tepat.

  • Pos dana darurat disimpan ke dalam tabungan biasa
  • Pos playing bisa ditempatkan pada dompet digital
  • Pos saving dan investment bisa ditempatkan menyesuaikan aset dengan tujuan keuangan yang ingin dicapai seperti reksadana, emas dan saham.

Saat memilih instrumen investasi maka sebaiknya memilih instrumen investasi yang memberi imbal hasil tetap dan tumbuh. Jika dilihat dari imbal hasilnya, investasi dibedakan menjadi 2 yaitu pertama yang bisa memberikan pendapatan tetap setiap bulan berupa pembayaran imbal hasil pasti berupa bunga rutin per bulan. Sedang kedua, instrument yang tidak memberikan bunga, tetapi memberikan capital gain ketika dijual kembali.

Karena itu sebaiknya pekerja lepas menulis tujuan keuangan mulai dari jangka pendek, menengah dan panjang dengan rinci agar nantinya dapat ditempatkan instrument investasi yang paling tepat sesuai profil risiko investasinya.

Nah, berikut ini simulasi anggaran keuangan bagi orang dengan penghasilan tidak tetap dengan komposisi pos living, pos saving dan pos playing yakni 50% - 30% - 20%.

Jika total pengeluaran melebihi pendapatan rata-rata, carilah area di mana Anda dapat menguranginya atau pertimbangkan untuk menerima klien lepas tambahan untuk meningkatkan pendapatan setiap bulan.

Nah, Anda bisa membuat rincian penghasilan yang Anda peroleh setiap bulan dan kemudian membuat tabel seperti di atas dan membagi alokasi anggaran dengan prinsip living (50%), saving (30%) dan playing (20%) secara riil sesuai sikon penghasilan Anda sebegai pekerja lepas.

Semoga tips di atas membantu Anda dalam mengatur anggaran keuangan Anda setiap bulan dan cashflow Anda tetap positif kendati penghasilan yang Anda peroleh bervariasi.

Baca Juga: Belum Punya Dana Darurat? Yuk Simak Tips Menyiapkan Dana Darurat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

Terbaru