Tetap bisa berkurban tanpa kantong jadi bolong

Jumat, 12 Juni 2020 | 08:30 WIB   Reporter: Harris Hadinata
Tetap bisa berkurban tanpa kantong jadi bolong


MENATA KEUANGAN - JAKARTA. Kurang dari dua bulan lagi, umat Islam akan merayakan Idul Adha. Di hari raya ini, umat Islam yang mampu kerap mengeluarkan dana untuk berkurban menyembelih hewan, baik kambing atau sapi.

Tapi tahun ini situasi akan berbeda. Maklum, tahun ini banyak pegawai terpaksa melakukan penyesuaian keuangan lantaran pendapatan terganggu pandemi korona. 

Mungkin Anda termasuk yang sedang bingung memutuskan apakah harus tetap berkurban atau lebih baik menabung? Apalagi, harga hewan kurban juga tidak murah.

Kalaupun ada yang sudah menyiapkan dana, bisa jadi dana tersebut malah terpakai karena pendapatan berkurang, sementara mungkin pengeluaran tidak banyak berubah. Bahkan ada yang dananya belum siap. 
 
Kalau Anda berada di posisi tersebut, tidak perlu bingung. Dimas Ardhinugraha, Investment Specialist Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), menuturkan, sepanjang Anda memiliki niat, rencana berkurban tetap bisa dilakukan.

Agar rencana berkurban tidak sampai mengganggu keuangan keluarga, ada beberapa tips yang harus diperhatikan. Pertama, cari info harga. Saat ini sudah banyak yang menawarkan hewan kurban dengan harga yang beragam. 

Misalnya, kambing ditawarkan mulai dari harga sekitar Rp 1,9 juta per ekor. Sementara sapi dilego sekitar Rp 14 juta per ekor. 

Tentunya harga bisa berbeda, tergantung lokasi, penjual, maupun lembaga penyalur. "Anda tinggal pilih hewan yang sehat dan sesuai dengan kondisi keuangan Anda," cetus Dimas. 
 
Kedua, persiapkan dana. Dengan waktu persiapan yang relatif singkat, tentunya Anda harus lebih cermat. 

Anda bisa memanfaatkan sisa dana THR yang didapat pada bulan lalu dan juga menggunakan sebagian tabungan Anda. 

Namun jika belum mencukupi, pertimbangkan untuk irit pada pos-pos pengeluaran konsumtif. "Kurangi dana yang biasanya digunakan untuk membeli baju, tas, sepatu, jajan dan lain-lain," imbuh Dimas. 

Jika jumlah dananya masih kurang, Anda juga bisa pertimbangkan mendapatkan penghasilan tambahan dari keahlian atau hobi, seperti memasak atau membuat kopi. Dana darurat juga boleh digunakan, tetapi harus segera Anda isi kembali sesudahnya.
 
Ketiga, jangan lupa persiapkan dana kurban untuk tahun depan. "Jadikan dana kurban sebagai pos pengeluaran rutin tahunan yang dipersiapkan dari jauh hari," saran Dimas. 

Anda dapat melakukan perencanaan yang lebih matang untuk kurban tahun depan dengan menyisihkan pendapatan dan bonus untuk dana kurban. "Penting sekali Anda meninjau kembali kondisi keuangan, dan melakukan perencanaan keuangan tahunan yang matang, terutama untuk pengeluaran bersifat rutin," tambah dia.
 
Ada baiknya, dana untuk kurban tahun depan ditempatkan di instrumen investasi. Reksadana pasar uang syariah bisa jadi pilihan.

Reksadana pasar uang syariah memberikan fleksibilitas untuk menambah investasi atau menarik uang kapan saja tanpa biaya dan jangka waktu tertentu. Alhasil, perencanaan keuangan jadi lebih fleksibel. 

Reksadana pasar uang juga memiliki potensi imbal hasil yang kompetitif dibandingkan deposito perbankan syariah. Selain itu, reksadana pasar uang syariah juga bukan objek pajak. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Harris Hadinata

Terbaru