MOMSMONEY. ID - Jelang akhir tahun 2021, sudahkah Anda meracik portofolio investasi? Jika belum, ayo saatnya meracik portofolio.
Risza Bambang, perencana keuangan Oneshildt Financial Independence mengatakan bahwa 2022 kondisi Indonesia masih belum jelas. Maklumlah, sampai kini, tetap ada isu soal masuknya virus Covid baru, Omicron.
Meski ada banyak anggapan bahwa Omicron tidak seganas varian Delta yang bikin Pemerintah kembali memberlakukan berbagai pembatasan sejak Juli 2021, toh tetap akan berpengaruh pada kondisi ekonomi. Alhasil, pertumbuhan ekonomi tahun 2022, tampak fifty-fifty di kacamata Risza.
"Saran saya, karena masih belum pasti, yang agresif jangan terlalu banyak porsinya di saham," kata Risza.
Baca Juga: Bukalapak (BUKA) Ubah Penggunaan Dana IPO, Begini Rekomendasi Saham dari Analis
Jika Anda ingin memperkuat portofolio saham, carilah saham-saham yang bluechip. Atau pilih emiten bidang kesehatan, makanan, atau produksi makanan. Risza tidak menyarankan emiten yang berbasis hotel atau pariwisata.
Saran Risza, sebaiknya Anda perbanyak alokasi di fixed income seperti obligasi pemerintah atau reksadana pendapatan tetap, dan jangan terlalu banyak di pasar uang.
"Kalau ditaruh di pasar uang, dananya akan habis dimakan inflasi. Karena menurut saya, sekarang ini inflasi akan naik, kelihatan dari harga-harga naik," ujar Risza.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
