Menakar untung rugi investasi properti patungan

Kamis, 24 Oktober 2019 | 10:22 WIB   Reporter: Tri Sulistiowati
Menakar untung rugi investasi properti patungan


INVESTASI - JAKARTA. Kemajuan teknologi berhasil menghadirkan cara baru untuk berinvestasi. Baru-baru ini, masyarakat disuguhi investasi properti dengan sistem crowdfunding alias patungan.

Artinya, satu unit properti dapat dimiliki oleh banyak investor. Dengan begitu, calon investor dapat berinvestasi dengan modal kecil.

Baca Juga: Sebelum investasi tas branded, simak dulu lima poin penting ini

Para penyelenggara menawarkan investasi ini melalui platform. Sehingga, calon investor dapat mengaksesnya secara online melalui desktop atau ponsel pintar.

Mike Rini Sutikno, Financial Planner Mitra Rencana Edukasi mengatakan investasi tersebut menjadi jalan untuk para investor bermodal cekak. Dan, untuk investor yang tidak ingin repot dengan urusan perawatan serta legalitas properti.

Karena, pihak penyelenggara yang akan mengurus properti tersebut sampai laku terjual atau tersewakan.

Budi Rudianto, Financial Planner OneShildt mengatakan investasi ini memiliki resiko. Pertama, investasi ini belum diatur secara khusus oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Kedua, investasi ini bersifat tidak liquid. Investor baru dapat mencairkan dana dan keuntungannya sesuai waktu jatuh tempo. Ketiga, nilai investasi bergantung dengan tingkat okupansi atau minat pasar membeli properti tersebut.

Bagaimana, Anda tertarik untuk berinvestasi properti crowdfunding?

Agar tidak sampai merugi, Anda wajib selektif dalam memilih penyelenggara dan mempelajari sistem investasi tersebut.

Pelajari skema investasi

Hal pertama yang wajib Anda lakukan sebelum memutuskan bergabung adalah mempelajari skema investasi. Anda sebaiknya menanyakan secara rinci dan detil tentang proses investasi tersebut.

Anda sebagai calon investor tidak perlu sungkan untuk menanyakan hal tersebut. Karena, Anda mempunyai hak untuk mengetahui alur investasi yang penyelenggara gunakan.

Baca Juga: Agar menabung tak cuma wacana, ikuti 3 poin ini

Dengan begitu, Anda mengetahui bagaimana pelenyenggara memanfaatkan suntikan dana segar tersebut.

Anda juga wajib menanyakan tentang waktu pembagian keuntungan sekaligus dana pokok. Selain itu, Anda pun harus mengetahui nilai biaya administrasi yang dikenakan oleh penyelenggara.

Sehingga, Anda dapat berhitung potensi nilai keuntungan yang akan didapatkan dari investasi tersebut.

Selain itu, Anda wajib menanyakan jaminan yang diberikan penyelenggara terhadap investasi tersebut. Anda dapat menanyakan seluruh informasi tersebut kepada tim penyelenggara.  

Kenali profil penyelenggara

Hal kedua, Anda harus memastikan penyelenggara memiliki track record baik. Anda bisa melakukan riset kecil melalui internet untuk mendapatkan informasi tersebut.

Anda juga harus pastikan informasi tentang penyelenggara valid. Anda boleh loh mendatangi kantor penyelenggara untuk memastikannya.

Cara terakhir, Anda dapat bertanya kepada investor lainnya tentang informasi penyelenggara tersebut.  

Cross check data properti

Sebelum menyuntikkan dana, Anda sebaiknya memastikan profil properti sesuai dengan deskripsi penyelenggara. Anda bisa mendatangi lokasi properti tersebut untuk memastikannya.

Anda pun juga bisa melihat kondisi bangunan properti tersebut secara nyata. Berbekal pengamatan tersebut, Anda dapat memprediksikan potensi minat masyarakat terhadap properti tersebut.  

Baca Juga: Miilenial mau investasi, simak dulu referensi ini

Investasikan modal kecil

Terakhir, Anda sebaiknya tidak menyuntikkan dana dalam jumlah besar. Alasannya, agar Anda tidak sampai menanggung rugi yang besar bila hasil keuntungan tidak sesuai ekspektasi.

"Sebaiknya Anda menggunakan dana nganggur sebagai modal investasi," kata Mike. Karena, Anda tidak dapat mencairkan keuntungan dan modal investasi sewaktu-waktu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 3 Tampilkan Semua
Editor: Tri Sulistiowati

Terbaru