Mana yang lebih cuan, investasi emas Antam atau saham ANTM?

Jumat, 03 Januari 2020 | 06:40 WIB   Reporter: Hasbi Maulana
Mana yang lebih cuan, investasi emas Antam atau saham ANTM?

ILUSTRASI. Logo PT Aneka Tambang Tbk alias Antam (ANTM).


EMAS - JAKARTA. Coba tebakselama setahun terakhir, lebih menguntungkan mana: berinvestasi saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau investasi emas batangan produksi Antam?

Jawaban atas pertanyaan itu sebetulnya mudah sekali kita peroleh kalau kita punya data historis harga saham keduanya. Berbekal data historis semacam itu, kita bisa membandingkan kenaikan atau penurunan harga saham ANTM versus harga emas Antam.

Baca Juga: Selepas libur Tahun Baru 2020, emas Antam masih stagnan di Rp 762.000

Ada yang belum melihat keterkaitan antara emas batangan Antam dengan PT Aneka Tambang?

Bagi yang belum tahu: emas batangan Antam yang dipasarkan oleh gerai Logam Mulia adalah hasil produksi PT Aneka Tambang (ANTM). 

Kembali ke perbandingan potensi keuntungan atau kerugian dua instrumen investasi tersebut, kebetulan KONTAN memiliki data dua-duanya.

Jadi, tunggu apa lagi, yuk kita coba cek bareng-bareng.

Imbal hasil investasi Emas Antam

Kamis (2/1) harga emas batangan bersertifikat di Logam Mulia milik PT Aneka Tambang (ANTM) Rp 762.000 per gram. Harga ini tak berubah setidaknya selama 3 hari perdagangan.

Nah, hari ini juga Antam menetapkan harga buy back Rp 678.000 per gram. Dengan demikian, selisih antara harga emas dan harga buyback adalah Rp 84.000 per gram.

Asal Anda tahu, selama ini Antam menetapkan dua macam harga emas batangan produksinya: harga jual emas dan harga beli kembali (buyback). Jual dan beli di sini dilihat dari sudut pandang Logam Mulia, ya.

Harga jual emas adalah harga yang berlaku ketika kita membeli emas dari gerai Logam Mulia. Adapun harga buyback adalah harga yang berlaku ketika kita menjual emas kepada gerai Logam Mulia.

Baca Juga: Emas bisa menjadi investasi menarik tahun ini, kata pakar investasi

Mengacu dan memahami dua harga emas yang berlaku hari ini (2/1), kita bisa menyimpulkan bahwa butuh kenaikan harga Rp 84.000 agar pembeli emas hari ini bisa balik modal. 

Nah, sebagai gambaran, berikut ini kalkulasi potensi untung/rugi andaikata para investor emas batangan Antam membeli ukuran 1 gram pada kurun waktu tertentu tahun lalu, dan menjualnya hari ini: 

  • Membeli emas pada 26 Desember 2019 (Rp 758.000 per gram) = -10.55% (rugi)
  • Membeli emas pada 02 Desember 2019 (Rp 746.000 per gram) = -9.12% (rugi)
  • Membeli emas pada 02 Januari 2019 (Rp 665.000 per gram) = 1.95% (untung)

Nah, kini, bagaimana dengan imbal hasil jika membeli saham ANTM?

Kamis (2/1) saham ANTM (kode saham PT Aneka Tambang Tbk) pukul 16.00 WIB berada pada harga Rp 840 per saham. Dibandingkan harga 30 Desember 2019, harga penutupan saham ANTM ini tak berubah.

Kalau dihitung sejak 7 hari sebelumnya (26 Desember 2019), harga saham ANTM juga tidak berubah. Saat itu harga saham ANTM juga Rp 840 per saham.

Bagaimana dengan perkembangan harga saham ANTAM selama sebulan terakhir? Jika kita hitung sejak 2 Desember 2019, ternyata harga saham ANTM hari ini sudah naik 6,33%. Saat itu harga saham ANTM Rp 790 per saham.

Lain lagi cerita kalau kita bandingkan harga saham ANTM hari ini dengan harga pada 2 Januari 2019. Harga saham ANTM hari ini lebih tinggi 13,51% dari setahun lalu (Rp 740 per saham).

Kadi, kesimpulannya, mana yang lebih menguntungkan: investasi emas Antam atau saham Aneka Tambang?

Mari kita lihat perbandingan berikut: 

  • Periode 7 hari: emas Antam rugi 10,55% vs saham ANTM impas (0%)
  • Periode 30 hari: emas Antam rugi 9,12% vs saham ANTM untung 6,33%
  • Periode 1 tahun: emas Antam untung 1,95% vs saham ANTM untung 13,51%

Dari perbandingan imbal hasil di atas tambak bahwa investasi saham ANTM lebih menjanjikan untuk jangka panjang. Untuk jangka pendek, dua-duanya sedang dalam tren menurun.

Satu lagi, tampak jelas bahwa harga saham ANTM lebih fluktuatif dibanding harga emas Antam.

Jadi, mana pilihan Anda?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 3 Tampilkan Semua
Editor: Hasbi Maulana

Terbaru