Jangan takabur Saat dapat Order Besar

Rabu, 31 Agustus 2016 | 10:00 WIB   Reporter: Francisca Bertha Vistika
Jangan takabur Saat dapat Order Besar


Alhasil, ia kesulitan menambah modal dari laba atau menabung laba, meski proyek yang diterima cukup banyak. Hal ini bisa terjadi lantaran si pekerja lepas kurang cermat mengatur keuangan usaha dan menyusun prioritas pengeluaran.

Bahkan, bila kebablasan, bukan cuma arus kas bisnis yang terganggu. Duit pribadi si pekerja lepas juga bisa ikut tersedot. Akhirnya, keuangan keluarga juga terganggu.

Agar keuangan usaha sebagai pekerja lepas bisa berjalan baik, berikut hal-hal yang perlu dilakukan.

  • Pisahkan anggaran pribadi

Mungkin Anda sudah sering mendengar, jangan sekali-sekali menggabungkan keuangan untuk usaha dengan keuangan pribadi atau keluarga. Jadi, jangan sampai Anda memakai uang yang dialokasikan untuk membeli kebutuhan rumah sehari-hari untuk membayar tagihan usaha. Atau sebaliknya, jangan sampai Anda menggunakan pendapatan usaha untuk membeli kebutuhan sehari-hari.

Karena itu, sejak awal, Anda sebaiknya sudah mengalokasikan rekening khusus untuk kegiatan bisnis dan rekening lain untuk keuangan pribadi atau keluarga. Pencatatan untuk uang masuk dan keluar dari penggunaan uang tersebut juga harus dibuat terpisah.

Yang paling penting, jangan tergoda untuk meminjam duit dari satu rekening buat kebutuhan yang seharusnya dibayarkan dengan duit yang ada di rekening lain, meski dengan niat akan mengganti uang yang terpakai tadi di kemudian hari.

  • Siapkan dana untuk beberapa bulan

Sebagaimana disebut sebelumnya, seorang pebisnis atau pekerja lepas sebaiknya sudah mempersiapkan duit untuk arus kas beberapa bulan ke depan. Minimal siapkan dana untuk pengeluaran tiga bulan ke depan. "Harapannya, dalam tiga bulan dia sudah menerima proyek, sehingga ada pemasukan," ujar Budi Raharjo, Direktur OneShildt Financial Planning.

Tapi agar lebih aman, si pekerja lepas bisa menyiapkan dana untuk mengkaver pengeluaran 12 bulan ke depan. Biasanya, tahun pertama berbisnis merupakan periode kritis bagi pebisnis pemula. Budi menyebut, bila si pekerja lepas memiliki pesangon yang ia terima saat berhenti bekerja dari perusahaan sebelumnya, uang tersebut bisa dimanfaatkan.

Cuma, Teja mengingatkan, sebelumnya si pekerja lepas harus sudah melunasi utang-utang yang ia miliki, terutama utang konsumtif. Jangan sampai keuangan jadi terganggu karena dia masih memiliki beban utang, padahal pendapatan belum stabil, imbuh Teja.

  • Cermat susun prioritas pengeluaran

Seorang pekerja lepas mungkin saja langsung mendapat order besar saat baru mulai bisnis. Meski begitu, jangan lantas jadi takabur. Hindari menggunakan pendapatan untuk membeli barang-barang yang tujuannya hanya untuk meningkatkan prestise, seperti membeli komputer baru atau meja kerja baru yang lebih modern.

Prioritaskan pendapatan untuk mengamankan arus kas setidaknya tiga bulan ke depan. Kalau sudah ada laba yang diterima, usahakan agar bisa menyisihkan laba sebagai modal disimpan, sebagai persiapan melakukan ekspansi.

Selamat berbisnis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Harris Hadinata

Terbaru