OBLIGASI RITEL INDONESIA ATAU ORI - Jakarta. Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mulai menawarkan Obligasi Negara Ritel (ORI). Kali ini, Kemenkeu menawarkan ORI seri ORI 017. Bagaimana cara investasi ORI 017? simak penjelasan berikut
Penawaran ORI 017 akan berlangsung hingga 9 Juli 2020. Imbal hasil atau yield ORI 017 cukup lumayan. Kupon ORI 017 mencapai 6,4% per tahun. Besaran kupon ORI 017 bersifat fixed rate hingga waktu jatuh tempo tiba pada 15 Juli 2023 mendatang.
Baca juga: Inilah cara mudah bagi mahasiswa universitas keagamaan negara mendapat keringanan biaya UKT
Imbal hasil atau yield alias kupon ORI 017 ini lebih besar dibandingkan bunga deposito di perbankan umum yang rata-rata hanya 5%. Selain itu itu, pajak penghasilan (PPh) atas kupon atau yield ORI 017 lebih kecil dibandingkan pajak bunga deposito perbankan. Pajak atas kupon atau yield hanya 15%, sedangkan pajak bunga deposito mencapai 20%.
Investor yang membeli ORI 017 akan memperoleh pembayaran kupon ORI 017 setiap tanggal 15. Kupon ORI 017 akan dibayarkan perdana pada 15 Agustus 2020.
Lalu bagaimana cara investasi ORI 017 dengan kupon 6,4% per tahun ini? Tidak repot kok, kamu cukup mengikuti tiga langkah berikut ini:
Langkah 1. Pemesanan
- Buka portal online mitra distribusi pilikan
- Siapkan SID / single investor identification, rekening dana, rekening efek. Jika kamu belum mempunyai SID (Single Investor Identification), bisa melakukan registrasi terlebih dahulu secara online melalui Mitra Distribusi yang diinginkan
- Masukkan jumlah nominal ORI 017 yang ingin dibeli
- Pastikan kamu menerima kode biling
Langkah 2. Pembayaran
- Lakukan pembayaran/penyetoran dana sesuai nominal pemesanan ORI 017
- Ingat ya, ada batas maksimal waktu pembayaran. Pastikan juga kamu menerima kode NTPN / nomor transaksi penerimaan negara
Langkah 3. Konfirmasi
- Kamu akan memperoleh konfirmasi kepemilikan ORI 017 segtelah masa penawaran selesai dan setelah pemerintah melaksanakan setelmen.
- Konfirmasi kepemilikan ORI 017 akan disampaikan oleh mitra distribusi setelah 15 Juli 2020.
Baca juga: Mau menikah di tengah pandemi corona, ini panduannya
