ANGGARAN - JAKARTA. Mempunyai mobil jadi impian sebagian milenial. Namun, Anda harus berhitung kembali sebelum membeli mobil agar tidak menyesal di kemudian hari.
Widya Yuliarti, Financial Planner Finansialku.com menilai bahwa mempunyai mobil menjadi kebutuhan sekaligus gengsi untuk milenial. Karena bagi mereka yang sudah bekerja mempunyai mobil jadi sebuah bukti kemapanan.
"Biasanya milenial menjadikan mobil sebagai aset pertamanya setelah beberapa tahun bekerja," tambahnya.
Budi Raharjo, Financial Planner One Shildt mengatakan milenial harus mempertimbangkan banyak hal sebelum membeli mobil. Karena, mereka harus menyiapkan biaya cukup besar untuk membeli dan merawat mobil tersebut.
"Mobil adalah barang konsumtif, jadi Anda sebaiknya memprioritaskan hal yang lebih penting," kata Budi.
Kali ini KONTAN akan berbagi tips menentukan waktu dan mengatur keuangan sebelum membeli mobil. Agar arus keuangan Anda tetap aman serta tidak menyesal di kemudian hari.
1. Tentukan tujuan Mobil
Hal pertama yang harus Anda lakukan sebelum membeli mobil adalah menentukan kegunaannya. Apakah Anda benar-benar membutuhkan mobil untuk menunjang aktivitas atau hanya untuk gengsi ?
Budi mengingatkan bila membeli mobil hanya untuk gengsi, Anda akan merasa rugi di kemudian hari. Karena, Anda harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk perawatan dan perbaikan.
Jadi, sebaiknya Anda membeli mobil saat memang dirasa perlu. Contohnya, Anda membeli mobil untuk menghemat biaya transportasi. Atau, Anda membeli mobil agar lebih mudah dan cepat berpindah-pindah tempat rapat.
2. Pilih mobil sesuai kebutuhan
Hal kedua yang harus Anda lakukan adalah menentukan jenis mobil yang akan dibeli. Sebaiknya Anda memilih mobil sesuai dengan kebutuhan.
Jika Anda sering bepergian ke luar kota dengan banyak orang. Anda dapat memilih mobil berjenis SUV yang dapat menampung lebih dari empat orang. Selain itu, mobil SUV dapat melintasi segala medan sehingga perjalanan Anda tetap nyaman.
Sebaiknya Anda menjauhkan gengsi saat memilih jenis mobil yang hendak dibeli. Agar, mobil berfungsi secara maksimal dan Anda tidak menyesal di kemudian hari.
3. Ukur kemampuan finansial
Hal ketiga yang wajib Anda lakukan adalah menghitung kemampuan finansial. Perlu Anda ketahui, ada dua opsi membeli mobil yakni secara tunai dan kredit.
Budi mengaku membeli mobil secara tunai lebih menguntungkan. Karena, Anda akan mendapatkan harga beli mobil lebih murah dibandingkan dengan kredit.
Namun, untuk Anda yang tidak mempunyai cukup banyak uang. Anda dapat membeli mobil dengan sistem kredit. Perlu diingat, Anda sebaiknya mengambil kredit mobil tidak lebih dari tiga sampai empat tahun.
Alasannya, Anda akan dikenakan bunga kredit lebih tinggi saat waktu cicilan dibuat lebih lama. Namun, Anda juga wajib memperhatikan besaran jumlah cicilan yang harus di bayarkan setiap bulannya. Tujuannya, agar kondisi keuangan Anda tidak terganggu.
Widya menyarankan sebaiknya nilai cicilan mobil Anda tidak sampai 40% dari total gaji bulanan. Sedangkan, Budi menyarankan nilai cicilan mobil maksimal 20% dari gaji yang Anda terima.
Agar nilai cicilan tidak sampai mengganggu kondisi keuangan bulanan. Anda dapat membayar down payment (DP) dengan jumlah yang besar.
Untuk Anda yang belum mempunyai cukup uang untuk membayar uang muka kredit mobil. Anda dapat memulainya sekarang dengan disiplin menabung 20% dari total gaji saban bulannya.
"Cara ini dapat melatih kesiapan Anda untuk mencicil mobil nantinya," kata Widya.
4. Resale review
Hal keempat, Anda sebaiknya memilih kendaraan dengan harga purna jual yang nilai penurunannya wajar. Sehingga, Anda tidak terlalu banyak menanggung rugi saat ingin menjualnya.
Bila Anda termasuk orang yang suka gonta-ganti mobil. Sebaiknya Anda memilih mobil yang populer di pasaran. Tujuannya, agar Anda mudah untuk menjualnya kembali dengan harga yang bagus.
5. Siapkan dana darurat untuk perbaikan
Hal terakhir yang wajib Anda lakukan adalah menyiapkan dana darurat untuk perbaikan. "Dana darurat wajib untuk Anda yang membeli mobil second," kata Budi.
Karena, pada umumnya mobil second membutuhkan perbaikan yang menghabiskan dana cukup banyak. Budi menyarankan sebaiknya Anda menyiapkan dana darurat sekitar Rp 10 juta-Rp 15 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News