Ingin pengeluaran tak membengkak selama Ramadan, ikuti empat strategi ini

Senin, 06 Mei 2019 | 12:30 WIB   Reporter: Tri Sulistiowati
Ingin pengeluaran tak membengkak selama Ramadan, ikuti empat strategi ini


KEUANGAN RAMADAN - JAKARTA. Bulan Ramadan telah tiba, Anda harus menghitung kembali anggaran bulanan. Jangan sampai Anda pusing karena jumlah tagihan membengkak.    

Bulan Ramadhan banyak dimanfaatkan masyarakat untuk berkumpul dengan handai taulan dan kawan sembari berbuka puasa bersama. Sering mereka memilih berbuka bersama di restoran atau kafe favorit. 

Tidak sedikit orang yang hampir setiap hari berbuka puasa bersama teman-temannya di restoran. Alhasil, pengeluaran makan pun jadi membengkak. 

Apalagi, kira-kira selang dua minggu dari hari pertama Ramadan, masyarakat akan mulai sibuk berbelanja kebutuhan perayaan Idul Fitri. Sebagian masyarakat mulai menyerbu pusat perbelanjaan untuk berburu aneka kebutuhan.

Belum lagi nanti menjelang Lebaran tiba banyak orang juga akan rela mengantre untuk mendapatkan pecahan uang baru di bank. 

Pendek kata, pengeluaran selama Ramadan umumnya lebih besar dari bulan-bulan biasa yang lain. Tak sedikit orang yang akhirnya terpaksa menggunakan kartu kredit untuk berbelanja karena tak isi dompet dan saldo tabungan di bank tak cukup.   

Nah, bagaimana siasat agar selepas Lebaran nanti tagihan kartu kredit tak menumpuk atau agar isi tabungan tak ludes? Yuk, kita simak strateginya. 

1. Cermati pengeluaran dengan membuat daftar

Langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah membuat daftar pengeluaran secara detail selama bulan Ramadan. Mulai dari biaya makan, hang out, angpao, sampai membeli hantaran ke sanak keluarga. 

Risza Bambang, seorang perencana keuangan, bilang bahwa pengeluaran selama Ramadan memang biasanya lebih tinggi dari bulan biasa karena para pedagangan menaikkan harga jual barang selama bulan Ramadhan.

Setelah daftar jadi, coba Anda bandingkan jumlah pengeluaran itu dengan gaji satu bulan. Bila pengeluaran lebih besar, berarti anda harus menghilangkan kebutuhan yang kurang diperlukan. 

"Bila jumlah pengeluaran masih besar, gunakan dana tabungan untuk menutupi seluruh kebutuhan," kata Risza.

Anda boleh saja "meminjam" dana dana darurat atau tabungan pendidikan anak, namun dia mengingatkan agar jangan lupa segera mengganti dana tersebut setelah gajian. 

Sebaiknya kita menghindari meminjam uang dari fintech atau lembaga keuangan lainnya. Alasannya, kita akan terbebani bunga pinjaman dan wajib membayar cicilan saban bulannya. 

Anda bisa bertransaksi menggunakan kartu kredit bila terpaksa. Dengan catatan, Anda harus membayar lunas semua tagihan sebelum tanggal jatuh tempo. Dengan begitu Anda bisa terhindar dari keharusan membayar bunga.

2. Bawa alat pembayaran seperlunya

Langkah kedua yang bisa Anda lakukan adalah membatasi penggunaan banyak alat pembayaran.

Risza menyarankan Anda menggunakan satu alat pembayaran saja, misalnya kartu debit atau e-wallet. Namun, pastikan saldo di dalamnya sesuai anggaran yang dibuat. "Hanya membawa satu alat pembayaran otomatis bisa membatasi keinginan belanja mereka," katanya.

Kita dapat menyimpan kartu debit dan kredit di rumah. Atau, kita matikan sementara waktu e-wallet yang terpasang dalam ponsel.  

Agustina Fitri, Finnancial Planer OneShiltd, menyarankan agar kita cukup menggunakan alat pembayaran yang biasa digunakan sehari-hari.

3. Batasi ikut acara kumpul-kumpul

Strategi ketiga, Anda harus membatasi acara buka puasa bersama dan hang out. "Sebaiknya prioritaskan pada beberapa ajakan saja," kata Agustina. 

Alasannya, Anda harus menyiapkan banyak uang untuk biaya hang out dan buka puasa bersama. Bila Anda merasa semua ajakan wajib dihadiri, Risza menyarankan untuk tidak memesan makanan utama. "Bilang saja saya makannya nanti malam, buka puasa biasa hanya dengan takjil."

Dengan begitu, Anda tetap dapat berkumpul tanpa harus membuat kantong bolong.

4. Jangan gengsi

Strategi terakhir adalah Anda tidak perlu jaga gengsi berlebihan. Umumnya, kebanyakan orang mulai gengsi saat momen bagi-bagi angpao.  

Sadar atau tidak, Anda pasti merogoh kocek cukup dalam untuk menyiapkan uang angpao. Agustina menyarankan untuk bijak dalam menganggarkan dana angpao. 

Anda cukup menganggarkan dana semampunya saat memberikan angpao. Anda tidak wajib memberikan angpao saat Lebaran. Bisa juga Anda menyamakan nilai dalam setiap angpao. 

Alternatif lainnya, Anda bisa hanya dapat memberikan angpao hanya kepada fakir miskin dan yatim piatu.  

Anda juga bisa menghapus kebiasaan menggunakan baju baru saat Lebaran. "Lebih baik periksa kembali isi lemari dan lakukan mix and match," katanya. 

Bila keluarga besar anda ingin memakai baju senada saat Lebaran. Anda bisa menyarankan untuk menentukan warna baju yang sama yang sudah Anda miliki. Dengan begitu Anda terhindar membeli atau menjahit baju baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Sulistiowati
Terbaru