Tips Praktis Manfaatkan Pinjaman Online Tanpa Merasa Terjebak

Rabu, 11 Oktober 2023 | 05:09 WIB   Reporter: Sri Sayekti
Tips Praktis Manfaatkan Pinjaman Online Tanpa Merasa Terjebak

ILUSTRASI. Pengguna sosial media mengamati iklan platform pinjaman online alias pinjol di Tangerang Selatan, Minggu (24/9/2023). Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menegaskan, biaya pinjaman di platform pinjol tak lebih melebihi 1%. Bahkan, platform pinjol dilarang mengenakan biaya pinjaman di atas 0,4% per hari. (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


TIPS KEUANGAN - Akhir-akhir ini marak terjadi pinjaman online (pinjol) berujung maut, karena nasabah pinjol yang ambil jalan pintas bunuh diri akibat putus asa membayar cicilan pinjol dengan bunga sangat tinggi.

Bahkan beberapa malah salah kaprah terkait pinjam-meminjam ini. Ada yang lebih takut dengan kartu kredit, tapi dengan enteng memilih pinjol, karena merasa gampang dan praktis memperoleh dananya.

Menurut Sherly Sintia CFP, Assistant Consultant di ZAP Finance salah satu alasan utama mengapa pinjol sangat diminati masyarakat adalah kepraktisannya. Dengan kemajuan teknologi yang ada, hampir seluruh proses pinjaman online dilakukan secara digital. Hal ini memungkinkan pemohon mengajukan permohonan pinjaman, mengunggah dokumen dan menerima dana dalam waktu yang singkat.

Tetapi di sisi lain masih ada sebagian masyarakat yang tidak bisa membedakan antara pinjaman online legal dan illegal. Akibat kurangnya literasi keuangan ini telah mengakibatkan banyak orang terjerat platform pinjol illegal yang berisiko.

Karena itu, jika Anda memiliki rencana mengajukan pinjaman online, maka sebaiknya Anda harus paham benar perbedaan antara pinjaman online legal dan pinjaman online illegal.

Pinjaman online legal:

  • Terdaftar dan diawasi OJK
  • Total biaya pinjaman 0.05% sampai dengan 0,8% per hari
  • Akses hanya camera, microphone dan location
  • Penagihan setelah melewati 90 hari keterlambatan dari tanggal jatuh tempo
  • Memiliki layanan pengaduan konsumen

Pinjaman online illegal:

  • Tidak memiliki izin resmi
  • Bunga/biaya pinajman super tinggi hingga tidak terbatas
  • Akses ke seluruh data yang ada di ponsel
  • Penagihan tidak sesuai aturan
  • Tidak ada layanan pengaduan

Adanya layanan pinjaman online ditujukan untuk mengisi kesenjangan kebutuhan pembiayaan di Indonesia. Selain itu juga membuka akses bagi mereka yang tidak memiliki akses terhadap layanan perbankan atau lembaga pendanaan lainnya.

Bagaikan dua sisi mata uang, pinjaman online dibuat untuk memudahkan konsumen mendapatkan pendanaan dalam memenuhi kebutuhan atau mengembangkan usahanya. Tetapi di sisi lain, kemudahan mendapatkan pinjaman dana ini juga bisa menjadi boomerang jika meminjam tanpa memperhitungkan kemampuan membayar cicilannya. Bahkan lebih berbahaya lagi jika pinjaman tersebut hanya digunakan untuk keperluan konsumtif yang tidak mendesak.

Jika Anda hendak mengajukan pinjaman online, maka sebaiknya Anda simak tips berikut ini agar Anda tidak menyesal memilih pinjaman online dan juga Anda tidak terjebak dengan jeratan bunga pinjaman online.

1.Pinjam di perusahaan yang terdaftar di OJK
Guna mengecek legalitas perusahaan fintech pemberi pinjaman online bisa dengan membuka website www.ojk.go.id atau menghubungi ke Kontak OJK 157.

2.Pinjam sesuai kebutuhan dan kemampuan
Total pinjaman yang ideal adalah dengan cicilan maksimal 30% dari total penghasilan (sudah termasuk cicilan lainnya jika ada). Sangat disarakan penggunaan dana bersifat produktif, bukan konsumtif, sehingga tidak memberatkan keuangan bulanan.

3.Lunasi cicilan tepat waktu
Anda sebaiknya lunasi cicilan tepat waktu guna menghindari denda yang membengkak. Jika perlu pasang pengingat di ponsel untuk mengingatkan Anda membayar tagihan sebelum jatuh tempo.

4.Hindari gali lubang tutup lubang
Jangan sekali-kali Anda mengajukan pinjaman online untuk membayar utang Anda lainnya, karena sistem gali lubang tutup lubang akan menyebabkan Anda terjerat dalam lilitan utang yang tak kunjung lunas. Biasakan untuk membayar cicilan utang sebagai prioritas yakni setelah uang gajian masuk di rekening segera bayar cicilan utang.

5.Wajib mengetahui bunga pinjaman dan denda keterlambatan pembayaran cicilan
Jika perlu Anda bandingkan satu fintech lending dengan yang lainnya, agar Anda bisa mendapat bunga yang wajar.

6.Pahami kontrak perjanjian
Sebelum menyetujui kontrak perjanjian, Anda wajib memahami isi kontrak dan jika ada hal-hal yang kurang jelas, wajib Anda tanyakan. Patuhi semua peraturan yang tertera dalam kontrak tersebut, supaya Anda tidak ada masalah dengan pemberi pinjaman online.

Baca Juga: Strategi Atur Anggaran Keuangan Saat Cashflow Negatif

Nah, setelah Anda memperhatikan tips di atas, maka berikut ini panduan agar pinjaman online Anda mudah mendapatkan persetujuan:

1.Miliki skor kredit yang bagus
Skor kredit merupakan penilaian yang berasal dari riwayat pinjaman atau transaksi kredit yang pernah Anda lakukan sebelumnya. Transaksi kredit atau pinjaman tersebut mencakup pembiayaan rumah, pembelian elektronik hingga kredit mobil.

Skor kredit Anda tergolong baik atau buruk mengacu pada kemampuan Anda untuk membayar pinjaman atau tagihan sesuai nominal yang sudah ditetapkan dan juga tidak melewati batas waktu yang sudah ditentukan.

Lantas berdasarkan riwayat pihak bank atau pemberi pinjaman akan melakukan penilaian internal untuk menentukan skor kredit yang Anda miliki.
Jika skor kredit Anda baik, maka pihak bank atau pemberi kredit akan melanjutkan proses pengajuan ke langkah selanjutnya.

Namun jika skor kredit Anda buruk, maka pengajuan pinjaman online Anda akan dibatalkan. Pembatalan tersebut dilakukan untuk mengurangi risiko terjadinya gagal bayar atau kredit macet yang berujung pada kerugian pihak pemberi kredit.

2.Kalkulasikan kebutuhan dengan bijak

Anda sebaiknya melakukan perhitungan dengan cermat berapa nominal yang benar-benar diperlukan. Pastikan pula Anda sudah melakukan simulasi terkait dengan besarnya cicilan tersebut terhadap cashflow bulanan Anda. Saat pengajuan pinjaman online pun perlu menyebutkan tujuan pemakaian dana, misalnya untuk pendidikan, kesehatan, kebutuhan sehari-hari.

Nantinya pemberi pinjaman akan melakukan analisis berdasarkan pendapatan Anda setiap bulannya. Jika pendapatan Anda dinilai terlalu dekat dengan nominal tagihan pinjaman online yang harus dibayarkan setiap bulannya, maka bisa saja fintech lending membatalkan pengajuan pinjaman online untuk menghindari risiko gagal bayar.

3.Lakukan riset syarat dan ketentuan

Anda perlu mengetahui syarat dan ketentuan dalam pengajuan pinjaman online. Dokumen biasanya diunggah secara digital dalam platform pinjaman online tersebut.

Bagi Anda yang saat ini masih enggan atau ragu-ragu memanfaatkan pinjaman online, maka Anda bisa ikuti tips Sherly berikut ini:

  • Evaluasi besaran kebutuhannya
  • Evaluasi saldo dana darurat yang ada
  • Jika tidak cukup dapat menjual barang yang tidak atau jarang dipakai

Nah, semoga tips di atas bisa menjadi bahan pertimbangan saat Anda benar-benar merasa perlu mengajukan pinjaman online.

Baca Juga: Catat Ya, Bunga Pinjol Maksimal 0,4% Per Hari untuk Pinjaman Jangka Pendek

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

Terbaru