Sesuaikan reksadana dengan horizon investasi

Selasa, 08 Maret 2016 | 16:59 WIB   Reporter: Harris Hadinata
Sesuaikan reksadana dengan horizon investasi


JAKARTA. Berniat investasi di reksadana? Pastikan jenis reksadana yang Anda pilih sesuai dengan tujuan keuangan Anda.

Anda pasti sudah tahu ada empat jenis reksadana yang populer, yakni reksadana pendapatan tetap, pasar uang, saham dan campuran. Perhatikan profil risiko dan horizon investasi Anda dalam memilih jenis reksadana yang Anda inginkan.

Ketua Umum Asosiasi Pengelola Reksa Dana Indonesia (APRDI) Denny R. Thaher menyebut, reksadana saham cocok untuk orang yang mempunyai horizon investasi di atas lima tahun atau jangka panjang. "Jadi mereka bisa menerima volatilitas pasar saham yang pergerakannya naik turun," jelas Denny saat ditemui KONTAN di kantornya, Jumat (4/3).

Sekadar mengingatkan, investasi di reksadana saham juga terpapar risiko naik turunnya pasar saham. "Risiko itu tidak bisa dihilangkan, tapi bisa diminimalisir," sebut Denny.

Ada dua cara meminimalisir risiko fluktuasi pasar di reksadana saham. Pertama, dengan melakukan diversifikasi aset dasar. Tentu saja, yang melakukan hal ini adalah para manajer investasi. Tim investasi dari masing-masing perusahaan pengelola investasi akan mencari aset dasar yang bisa meminimalisir risiko naik turun harga saham.

Kedua, dengan cara berinvestasi secara reguler dalam jangka panjang. "Ini bisa membantu meminimalkan risiko pasar," kata Denny.

Biar lebih jelas, mari kita ambil contoh. Sony memiliki uang Rp 100 juta yang ingin ia investasikan di reksadana. Taruh kata, ia langsung menempatkan Rp 100 juta tersebut ke satu reksadana. Kalau pasar saham ternyata bagus, tentu Sony akan untung besar. Tapi kalau pasar saham merosot, maka otomatis investasinya sebesar Rp 100 juta akan terdampak.

Bandingkan bila ia membagi penempatan Rp 100 juta tersebut ke dalam beberapa kali penempatan. Misalnya, setiap bulan ia menginvestasikan Rp 10 juta. Maka saat pasar saham merosot, tidak semua investasinya terkena dampak.

Itu untuk reksadana saham. Sementara reksadana pendapatan tetap dan campuran, Denny menilai reksadana ini cocok untuk investor dengan horizon investasi tiga sampai lima tahun.

Lalu reksadana pasar uang cocok untuk investor dengan horizon investasi satu sampai tiga tahun. "Kalau di bawah satu tahun taruh deposito atau tabungan saja," kata Denny.

Mau tahu lebih banyak tentang investasi reksadana dan produk reksadana yang bisa Anda pilih? Jangan lewatkan Edisi Khusus Reksadana KONTAN yang terbit Kamis ini (10/3).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Harris Hadinata

Terbaru