Literasi Finansial Masih Rendah, Reku Berikan Edukasi Lewat Bootcamp Financial

Minggu, 03 Desember 2023 | 19:25 WIB   Reporter: Francisca Bertha Vistika
Literasi Finansial Masih Rendah, Reku Berikan Edukasi Lewat Bootcamp Financial

ILUSTRASI. Reku memberikan edukasi finansial lewat bootcamp financial yang digelar pada Sabtu (3/12).


TIPS KEUANGAN - Masih rendahnya indeks literasi finansial masyarakat, Reku menghadirkan bootcamp finasial untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengelola keuangan pribadi dan berinvestasi. Di 2024, diyakini Teknologi Finansial akan menjadi salah satu industri yang berkembang

Otoritas jasa keuangan (OJK) mencatat indeks literasi finansial masyarakat pada 2022 baru menyentung 49,68%. Jesse Choi, Co-Chief Executive Officer (Co-CEO) Reku mengatakan meski naik dari tahun sebelumnya, angka tersebut tergolong cukup rendah. 

"Sehingga sangat disayangkan masih banyak masyarakat Indonesia yang belum memahami dengan baik tentang pengelolaan finansial dan investasi, dan disinilah kami mendukung agar masyarakat lebih sadar akan literasi,” ungkap Jesse dalam rilis yang diterima KONTAN, Minggu (3/12). 

Reku, sebagai platform jual-beli dan investasi pun menggelar bootcamp finansial bertajuk “Finance Flash: Invest Right, Invest Wise” (Sabtu, 02/Desember/2023). Kegiatan ini mempertemukan ribuan pendaftar dengan delapan mentor pegiat finansial dan investasi, bootcamp finansial ini digelar secara virtual, dan ditujukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengelola keuangan pribadi dan berinvestasi.

Baca Juga: Jumlah Investor dan Nilai Transaksi Kripto Bertumbuh pada Oktober 2023

Jesse bilang edukasi dan informasi mengenai aset kripto itu penting. Namun aspek fundamental dalam keuangan dan investasi menjadi dasar bagi seluruh kalangan masyarakat agar bisa membuat keputusan investasi yang lebih bijak. 

"Dengan ini, harapannya masyarakat bisa lebih memahami kondisi keuangan dan cara mengelolanya serta menyesuaikan strategi dalam mencapai tujuan finansialnya masing-masing Kegiatan ini diharapkan bisa mendorong masyarakat khususnya generasi Milenial dan Gen Z lebih melek finansial dan investasi sekaligus mendukung misi pemerintah meningkatkan literasi keuanga,” jelas Jesse.

Pandu Sjahrir selaku Founding Partner AC Ventures dan Mantan Komisaris Bursa Efek Indonesia (BEI) menjelaskan sejumlah tren investasi yang berpotensi positif di tahun 2024 mendatang. Menurtnya, ada beberapa sektor yang berpotensi cerah untuk berinvestasi di tahun depan, antara lain ESG, Fintech, dan Consumer Goods.

Baca Juga: CEO Indodax Beberkan Peluang Positif dari Kasus Binance

Pertama, di sektor lingkungan hidup, seperti energi terbarukan. Semakin banyak perusahaan energi yang bertransisi dan diprediksi akan terus bertambah ke depan. Teknologi finansial juga akan terus berkembang karena sifatnya yang fundamental, serta sektor consumer goods. 

Selain itu, aset kripto juga tidak kalah berpotensi. "Tahun depan, diproyeksi akan ada Halving Bitcoin. Secara historis, performanya terbukti melonjakkan pasar kripto. Peluang ini juga perlu dimanfaatkan masyarakat,” jelas Pandu.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Francisca bertha
Terbaru