Ini usia ideal mengajarkan anak mengatur uang

Selasa, 21 Juli 2020 | 18:46 WIB   Reporter: Tri Sulistiowati
Ini usia ideal mengajarkan anak mengatur uang

ILUSTRASI. Menabung sejak dini.


TABUNGAN DAN KARTU KREDIT - JAKARTA. Ingin anak bijak menggunakan uang, orang tua wajib mengajarkan cara mengelola uang sejak dini. Tujuannya, agar anak melek keuangan dan tidak bingung mengolah pendapatan saat dewasa. 

Widya Yuliarti, Financial Planner Finansialku.com mengatakan mengajarkan anak melek keuangan akan membuat mereka terbiasa menabung.

Selain itu, saat mereka dewasa akan lebih mudah mengatur gaji yang didapatkannya.

Baca Juga: Begini cara mengatur gaji UMR agar tak sampai berhutang

Mengajarkan anak tentang mengelola keuangan gampang-gampang susah. Anda sebagai orang tua juga wajib memberikan contoh langsung kepada si anak. Alasannya, anak-anak cenderung meng-copy perilaku orang tua.

"Bila orang tuanya boros jangan harap anaknya bisa jadi hemat," kata Agustina Fitria, Financial Planner OneShildt.

Kapan sih waktu yang paling tepat mulai mengajarkan anak tentang keuangan?

Fitria menyarankan Anda dapat mulai mengenalkan anak tentang uang saat berusia lima atau enam tahun. Anda bisa loh mengajak anak saat belanja bulanan dan beramal.

Dengan begitu, anak akan menyadari bila uang adalah barang yang berharga.

Saat menjadi siswa Sekolah Dasar (SD), Anda sebaiknya mulai mengajak anak untuk ke bank. Tujuannya, agar Anda tahu bila uang juga harus ditabung.

Saat itu, sebaiknya Anda mulai mengajarkan anak untuk menabung. Widya mengatakan Anda bisa menggunakan celengan ayam untuk tabungan pertama si anak.

Untuk nilai uang yang ditabung bisa ambil dari uang kembalian jajan. Usahakan, anak mulai disiplin menabung setiap mendapatkan uang kembalian.

Saat anak sudah bisa berhitung, Anda boleh loh mulai mendorongnya untuk menyisihkan sebagian uang jajan untuk ditabung. "Sebaiknya Anda ajak anak untuk buat tujuan menabung agar bersemangat," kata Widya.

Oh ya, biasakan anak Anda untuk menyisihkan dana di awal untuk ditabung ya. Agar, mereka tidak lantas menghabiskan semua uang jajan yang didapatkan.

Berikan tanggung jawab mengatur uang jajan

Saat anak mulai beranjak remaja, Anda sebaiknya mulai mengajarkan mereka untuk mengatur uang jajan.

Anda sebaiknya mengajak anak untuk mengobrol tentang cara mengolah uang yang didapatkan.

Contohnya :

Total uang jajan per hari : Rp 6.000

Untuk tabungan : Rp 2.000

Untuk jajan di sekolah : Rp 3.000

Untuk infaq : Rp 1.000

Fitria mengingatkan orang tua harus bijak saat memberikan uang jajan, jangan berlebih atau kurang. Sebaiknya, orang tua berhitung kebutuhan anak sebelum menentukan uang jajan hariannya.

Agar tidak hanya jadi obrolan sia-sia, Anda dorong anak untuk mempraktekkannya. Untuk kontrol dan evaluasi, Anda bisa menanyakan penggunaan uang jajan si anak saat pulang sekolah.

"Saat anak sudah SMP (Sekolah Menengah Pertama) Anda bisa menjatahkan uang jajan seminggu sekali," kata Fitria. Alasannya, agar anak mulai belajar mengelola dana dalam jumlah yang cukup besar.

Perlu diperhatikan, Anda harus mengajak anak untuk berkomitmen. Si anak tidak boleh meminta uang jajan tambahan sebelum waktunya. Dengan begitu, anak akan lebih berhati-hati dalam menggunakan uangnya.

Anda bisa mulai memberikan jatah uang jajan bulanan ketika anak menjadi siswa SMA. Untuk kontrol, Anda bisa mengajak anak berdiskusi tentang penggunaan uang jajannya sebulan sekali.

Baca Juga: Sebelum kalap belanja dengan cicilan tetap kartu kredit, simak dulu tips berikut ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Sulistiowati

Terbaru