Tawaran cicilan emas marak, apa plus-minusnya?

Rabu, 07 November 2012 | 11:54 WIB   Reporter: Anastasia Lilin Y
Tawaran cicilan emas marak, apa plus-minusnya?

ILUSTRASI. Pekerja tengah menyelesaikan produksi masker dan alat pelindung diri (APD) di Pabrik Tekstil PT Pan Brothers Tbk, Banten, Senin (20/4/2020). Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha


JAKARTA. Bukan cuma kendaraan, barang elektronik, atau rumah yang bisa dicicil. Kini, sudah banyak, lo, pihak yang menawarkan pembiayaan alias kredit kepemilikan emas. Yang terbaru, Bank Danamon Syariah menawarkan jasa itu lewat program Solusi Emas. Apa yang ditawarkan Danamon ini mirip dengan yang ditawarkan oleh Perum Pegadaian melalui program Mulia.

Jika Danamon membatasi pembiayaan emas maksimal senilai Rp 150 juta, Pegadaian membatasi maksimal pembiayaan 1 kg emas. Layaknya pembiayaan lain, ada batas mencicil yang disyaratkan. Selain itu, ada syarat uang muka yang harus disetor lebih dulu.

Tentu saja, karena mencicil, ada biaya yang harus ditanggung oleh debitur. Manajer Divisi Syariah Perum Pegadaian Wartono menjelaskan, ada nilai bagi hasil yang mesti dibayar kepada Pegadaian dengan besaran yang diketahui nasabah. Besarnya bisa sampai 3% dari nilai emas yang dibeli.

Selain Pegadaian dan Danamon, tidak sedikit pula toko-toko emas online yang menyodorkan skema mencicil emas. Misalnya, goldgram.co.id dan usahadinar.com. Ada beragam nama yang dipakai. Biar gampang, kita sebut saja skema ini dengan tabungan emas. Penjelasannya begini, Anda bisa membeli emas dengan uang berapa pun. Yang dicatat di tabungan emas bukan nilai rupiah tetapi berat emas yang terbeli.

Ambil contoh, harga sekeping dinar berberat 4,25 gram adalah sekitar Rp 2,3 juta atau tepatnya Rp 2.270.679. Namun, Anda hanya memiliki uang Rp 1 juta. Maka, “saldo” dinar yang tercatat di buku tabungan Anda adalah 1,87 gram. Hitungan ini berasal dari uang Anda sekarang dibagi nilai sekeping dinar, lantas dikalikan bobot dinar tersebut  (Rp 1 juta : Rp 2.270.679) x 4,25 gram = 1,87 gram.
 
Apa pendapat para perencana keuangan tentang cicilan emas seperti ini? Financial planner dari Finansia Consulting Eko Endarto berpendapat, pembelian aset memang bisa secara tunai atau berutang. “Untuk membeli mobil yang harganya turun saja kita bisa menerima sistem cicilan, apalagi emas yang memberi bukti, secara historis, nilainya terus meningkat. Ini menjadi alasan berutang untuk mendapatkan emas menjadi dibenarkan,” kata Eko.

Namun, Eko menandaskan dua hal utama sebelum berutang, yakni soal kemampuan keuangan dan kebutuhan. Jadi, sebelum berutang emas, sebuah keluarga harus sudah menetapkan tujuan keuangan: Akan digunakan untuk apa emas itu?

Perencana keuangan dari Fin-Ally Financial Planning and Consulting Pandji Harsanto sepakat dengan pendapat Eko. Ada beberapa kebutuhan yang bisa dipenuhi dari investasi emas. Misalnya pemenuhan dana darurat, dana pendidikan, dan dana pensiun. Untuk dana darurat, porsi emas bisa mencapai 50% dari total kebutuhan.

Eko dan Pandji bilang, dari nilai uang yang harus dikeluarkan saat ini, mencicil emas menguntungkan karena tak memerlukan modal besar. Mengacu pada penawaran Danamon dan Pegadaian, misalnya, uang muka yang harus dikeluarkan hanya 20%-30% nilai kredit. Bukan mustahil, kondisi pasar sedang berpihak pada kita. Maksudnya, selama tenor utang, harga emas mendaki.

Namun, mencicil emas juga tak imun dari risiko. Rumus umum skema kredit sebenarnya adalah membayar dengan total harga lebih mahal ketimbang membeli tunai. Harga lebih mahal ini bisa dilihat dari pungutan bunga, imbal hasil, dan biaya-biaya kredit lain. Dengan skenario ini, risiko makin tinggi ketika harga emas ternyata justru tiarap. “Karena, tidak ada yang bisa memastikan emas selalu naik meskipun secara historis, untuk jangka panjang, harga emas tumbuh sekitar 15% per tahun,” kata Pandji.

Berbeda dengan Eko dan Pandji, perencana keuangan dari Fahima Advisory Dida Nurhaida terang-terangan tak menyarankan pembiayaan emas. Alasan Dida, fluktuasi harga emas menyebabkan seseorang seperti berspekulasi untuk mendapatkan emas dengan cara tersebut.

Tips mencicil emas

Jika Anda tetap ingin memanfaatkan pembiayaan emas, cermati beberapa saran dari perencana keuangan berikut ini.

Wujud emas
Untuk kebutuhan investasi, sebaiknya, Anda mencicil emas dalam wujud emas batangan atau keping saja dan bukan perhiasan. Sebab, harga jual emas perhiasan akan dipotong harga pembuatannya. Jika tren harga emas sedang mendaki, pengurangan biaya pembuatan perhiasan mungkin bisa tertutup. Namun, bayangkan jika ternyata tren harga emas sedang tiarap. Nilai investasi emas Anda bisa makin terpangkas lebih banyak lagi.

Tenor menyicil
Tenor mencicil yang dipatok para penjaja cicilan emas tentu beragam. Karena emas sesuai untuk pendanaan kebutuhan jangka menengah, Eko bilang, seseorang bisa memanfaatkan tenor cicilan tiga hingga lima tahun.

Sementara, Pandji berpendapat, sebaiknya, waktu maksimal mencicil dua tahun saja. Alasan dia, semakin pendek tenor cicilan, seseorang bisa makin disiplin untuk segera melunasi utangnya. Artinya, cicilan itu tidak terlalu lama membebani keuangan keluarga.

Hitung imbal hasil bersih
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, seseorang yang mencicil emas harus menyadari bahwa ada biaya-biaya tambahan yang harus ia tanggung. Jika tidak mau tekor atau tak mendapat manfaat investasi setelah cicilan lunas, Anda wajib menghitung dengan cermat proyeksi imbal hasil bersih yang bisa Anda diterima.

Caranya adalah dengan menghitung semua biaya, seperti bunga atau margin, biaya titip, biaya administrasi, dan biaya lain-lain yang harus dikeluarkan. Biaya-biaya itu harus dikurangkan dari proyeksi pertumbuhan harga emas selama tenor cicilan yang Anda pilih. “Total biaya tahunan jangan sampai melebihi proyeksi pertumbuhan emas per tahun,” saran Pandji.

Masa akhir kontrak
Selain mengambil dalam wujud fisik emas, penjaja cicilan emas juga membuka kesempatan kepada para debitur untuk mengambil nilai emas dalam uang tunai. Terhadap dua opsi ini, para perencana keuangan menyarankan agar debitur mengambil emas fisik. Dengan demikian, seseorang masih berpeluang untuk menikmati kenaikan harga emas setelah tenor mencicil berakhir atau emas telah menjadi hak miliknya.

Jadi, cara mana yang akan Anda akan pilih? Mencicil emas atau membeli secara tunai saja?  

Sumber tulisan: Mingguan Kontan Edisi Minggu V November 2012 (29 Okt-4 Nov 2012)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Cipta Wahyana

Terbaru