Mengenali peta kondisi keuangan Anda

Selasa, 09 Agustus 2016 | 15:15 WIB   Reporter: Harris Hadinata
Mengenali peta kondisi keuangan Anda


JAKARTA. Anda sudah mengenal rasio-rasio yang perlu Anda ketahui untuk memeriksa kondisi keuangan Anda. Setelah itu, Anda bisa mulai melakukan money mapping.

Dari hasil money mapping, Anda bisa tahu, rasio keuangan mana yang masih perlu Anda perbaiki. Money mapping juga bakal mengantarkan Anda selangkah lebih dekat ke kebebasan finansial.

Menurut money mapping, ada lima posisi keuangan yang bisa terjadi pada seseorang.

  • Financially Shocked

Ini adalah kondisi kesehatan keuangan paling buruk. Menurut Chief Executive Officer Tatadana Consulting Tejasari, biasanya orang yang kondisi keuangannya masih termasuk kategori shocked sama sekali tidak memiliki persiapan keuangan untuk masa depan. “Orang ini biasanya belum memiliki tabungan, jumlah utangnya masih lebih dari sepertiga pendapatan, tidak ada investasi,” kata Teja, panggilan akrab dari Tejasari.

Untuk bisa keluar dari kondisi ini, tentu saja orang tersebut harus bisa memperbaiki rasio-rasio yang masih buruk tadi. Prioritas pertama yang perlu dilakukan adalah mengurangi jumlah utang. Selain itu, cari akar masalah yang membuat kondisi keuangannya masuk dalam kategori shocked.

Ada beberapa penyebab kondisi keuangan seseorang masuk dalam kategori shocked. Pertama, bisa jadi orang tersebut memiliki masalah keluarga. “Misalnya, orang tersebut harus menanggung terlalu banyak anggota keluarga sehingga penghasilannya pas-pasan,” terang Teja.

Kalau ini yang terjadi, orang tadi perlu mencari penghasilan tambahan, sehingga rasio keuangannya bisa normal. Caranya bisa dengan mencari penghasilan baru, atau meminta bantuan anggota keluarga untuk ikut mencari pendapatan.

Kedua, keuangan tidak beres akibat terlalu konsumtif dan mementingkan gaya hidup. Untuk memperbaiki rasio keuangannya, orang tersebut perlu membuat prioritas pengeluaran. Selain itu, dia juga harus bisa disiplin dan menghindari pengeluaran yang tidak perlu.

Ketiga, kondisi keuangan bisa kacau karena menjadi korban kejahatan. Contoh, banyak kasus orang yang memiliki banyak dana kemudian malah tertipu tawaran investasi bodong. Karena itu, Anda perlu ingat untuk hati-hati memilih sarana investasi.

  • Financially Stressed

Orang yang keuangannya berada dalam keadaan tertekan atawa financially stressed biasanya sudah berhasil mengurangi utang. “Utangnya tidak gede-gede amat,” kata Teja. Cuma, dia masih tidak memiliki dana darurat, tabungan serta belum berinvestasi.

Hal ini membuat rasio keuangannya riskan mengalami krisis. Ini bisa terjadi bila ada perubahan signifikan dalam kehidupan keuangannya. Misal, dia mengalami pemecatan.
Karena itu, prioritas kedua yang perlu diperbaiki setelah utang adalah tabungan. Anda perlu menabung, terutama untuk memenuhi dana darurat.

  • Financially Stressless

Pada tahap ini, orang tersebut biasanya sudah mulai menabung, memiliki dana darurat dan utang juga masih terkontrol. Cuma, orang tersebut masih belum melakukan investasi. “Dia masih belum punya kesadaran bahwa ada dana untuk masa depan yang bisa dia siapkan sejak awal,” ujar Teja.

Kebanyakan orang berada dalam kategori stressless ini. Bila Anda sudah berada dalam kategori ini, Anda perlu melek investasi. Anda bisa mulai bersiap menyusun rencana keuangan ke depan. Anda juga perlu mengenali bagaimana karakter risiko Anda. Setelah itu, Anda bisa mencari investasi yang sesuai dengan rencana keuangan dan karakter risiko Anda.

  • Financially Stressfree

Orang yang keuangannya sudah masuk dalam kategori financial stressfree bisa dikatakan kondisi keuangannya sehat. Porsi utangnya sudah mencapai level ideal, dana darurat tersedia dan investasi juga berjalan. “Tapi, posisi keuangannya belum benar-benar aman karena rencana keuangan belum tercapai,” kata Teja.

Bila sudah ada di level ini, Anda perlu terus mengevaluasi rencana keuangan Anda. Pastikan investasi yang dilakukan mencapai target.

  • Financially Free

Kondisi keuangan dikatakan masuk kategori ini bila tujuan keuangan sudah tercapai. Aset aktifnya juga sudah bekerja.

Nah, seberapa jauh Anda dari kebebasan finansial?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Harris Hadinata

Terbaru