Bijak membeli karena bukan kebutuhan utama

Senin, 23 April 2012 | 13:16 WIB   Reporter: Anastasia Lilin Y
Bijak membeli karena bukan kebutuhan utama

ILUSTRASI. Harga sepeda Polygon Strattos di bawah Rp 10 juta (April 2021), Strattos S3 & S2


JAKARTA. Ada beragam asuransi kerugian yang ditawarkan oleh perusahaan asuransi. Salah satunya adalah asuransi peralatan elektronik atau electronic equipment insurance (EEI). Sesuai dengan namanya, produk asuransi ini memproteksi risiko kerusakan barang elektronik. Tak ada patokan umum tentang barang apa yang masuk dalam kategori elektronik tersebut.

Sebagai contoh, barang elektronik yang dijamin PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 (Bumida) adalah electronic data processing (EDP), alat-alat elektris dan cakram radiasi yang biasanya dipergunakan dalam bidang kedokteran dan peralatan televisi untuk pengontrolan suatu industri, studio perfilman, mikroskop elektron, videophone, dan sebagainya. Sementara, PT Asuransi Ramayana menambahkan komputer dan peralatan komunikasi di dalamnya.

Lama penjaminan, asuransi elektronik sama dengan asuransi kerugian pada umumnya, yakni berlaku untuk setahun. Setelahnya, pemegang polis bisa memperpanjang.

Perencana keuangan dari MoneynLove Financial Planning and Consulting Freddy Pieloor menjelaskan, EEI lebih banyak digunakan dalam dunia industri, sehingga tak banyak perusahaan asuransi yang menawarkan EEI untuk perorangan. “Soalnya, bagi perusahaan asuransi, risikonya besar, yakni nilai susut barangnya besar dan sifat barangnya gampang rusak,” kata Freddy.

Senada, perencana keuangan dari Shildt Financial Planner Risza Bambang juga menilai, tingkat manipulasi kerugian barang elektronik juga besar. Di sisi lain, harga peralatan elektronik yang dimiliki perorangan bisa dibilang “tidak seberapa” jika dibanding dengan harga rumah atau kendaraan bermotor.

Risiko besar yang ditanggung perusahaan asuransi tersebut menyebabkan perusahaan asuransi membebankan premi asuransi yang tinggi. Dalam catatan Freddy, rata-rata, premi asuransi rumah adalah 0,058%–0,1295% dan rata-rata premi asuransi mobil adalah 1,5%–3%. Sementara rata-rata premi asuransi kecelakaan diri adalah 0,1%–0,3%. Bandingkan dengan rata-rata premi EEI, yang mencapai 5%–7,5%. Untuk melihat contoh premi yang dibayarkan, silakan simak tabel di samping.

Risza berpendapat, besarnya premi juga disebabkan oleh jumlah peserta asuransi yang minim jika dibandingkan dengan asuransi kerugian lain. Oleh karenanya, dia menyarankan lebih baik membeli asuransi elektronik sebagai tambahan (rider) bagi asuransi rumah. Konsekuensinya, proteksi terhadap peralatan elektronik tersebut mungkin tidak maksimal. Misalnya tidak sampai pada penggantian produk apabila terjadi kerusakan parah. Namun, preminya lebih miring.

Risza juga mengingatkan, pilihan peralatan elektronik yang kian beragam dan perkembangannya yang cepat kerap menyebabkan penggunanya lekas bosan. Apalagi, banyak juga alternatif harganya, dari yang murah hingga mahal. Bukan tak mungkin, barang yang baru dipakai sebentar lantas dijual kembali, lalu membeli barang baru. Kalau sudah begitu, justru sia-sia membundel barang elektronik dengan asuransi.

Penting diperhatikan

Setelah memahami karakter EEI, ada baiknya Anda menyimak saran para perencana keuangan berikut jika ingin membeli EEI.

Menunjang kerja

Salah satu prinsip dasar asuransi adalah memproteksi kerugian atas sesuatu yang cukup signifikan bisa mengganggu sisi finansial jika terjadi kerugian atas sesuatu tersebut. Prinsip ini juga harus dipegang jika ingin mengasuransikan barang elektronik Anda.

Pastikan bahwa barang elektronik tersebut cukup penting dalam menunjang aktivitas hidup, misalnya sebagai penunjang pekerjaan. Namun, ingat ulasan sebelumnya. Tiap perusahaan asuransi memiliki ketentuan tersendiri mengenai jenis barang elektronik yang bisa diasuransikan. “Ada yang tidak menerima barang elektronik yang bisa dibawa pergi atau mobile, tapi ada yang menawarkan jasa ini sesuai permintaan,” terang Freddy.

Jaminan dan klaim

Agar Anda tak merasa seperti tertipu di belakang, Anda wajib mencermati cakupan jaminan atas risiko dan prosedur melakukan klaim. Biasanya perusahaan asuransi akan memberikan daftar risiko yang dijamin dan perluasan jaminan yang bisa ditambahkan. Memasukkan perluasan jaminan berarti ada konsekuensi berupa premi yang lebih besar. Selain itu, biasanya, perusahaan asuransi juga memberikan daftar risiko yang tidak dijamin atau dikecualikan.

Extended warranty

Selain membeli EEI secara langsung di perusahaan asuransi, ada juga skema garansi untuk barang elektronik yang sudah banyak ditawarkan oleh toko yang menjual elektronik. Nama yang diusung oleh toko elektronik adalah perpanjangan garansi atau extended warranty (EW). Salah satu yang menawarkan jasa ini adalah PT Carrefour Indonesia.

Public Affairs Senior Manager Carrefour Satria Hamid Ahmadi menjelaskan, extended warranty yang ditawarkan Carrefour bersifat pilihan bebas bagi konsumen. Ada dua tenor yang ditawarkan, yakni dua tahun dan tiga tahun setelah garansi resmi setahun dari pabrik yang memproduksi elektronik tersebut. Besaran jaminan senilai harga beli dan bisa sampai penggantian baru. “Ini adalah nilai tambah dan jaminan atas risiko kerusakan bagi konsumen kami,” promo Satria

Namun, syarat dan ketentuan untuk tiap jenis barang elektronik berbeda. Satria mengatakan, biaya EW yang mesti dibayarkan konsumen bisa sampai 10% per tahun. Carrefour menggandeng PT Chartis Insurance Indonesia. Selama 2011, Satria mengungkapkan, 30% pembeli elektronik di Carrefour memanfaatkan extended warranty.

Risza menambahkan, jika EW yang ditawarkan toko dibalut dengan asuransi, prosedur yang dipakai seharusnya sesuai dengan ketentuan Undang-undang Asuransi. “Silakan dicermati saja,” tandas Risza.

Bukan yang utama

Para perencana keuangan kompak menempatkan EEI di urutan paling bontot setelah asuransi jiwa, kesehatan, rumah, dan kendaraan. Sementara porsi alokasi dana untuk asuransi secara keseluruhan adalah 5%–10% saja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini

Berita Terkait


Terbaru