Berinvestasi di 2012

Selasa, 10 Januari 2012 | 11:00 WIB   Reporter: Budi Triadi Pratama, Perencana Keuangan Akbar's Financial Check Up
Berinvestasi di 2012

ILUSTRASI. Tidak perlu buru-buru, siapkan 10 hal ini sebelum memutuskan menikah. REUTERS/Mariana Greif


JAKARTA. Investasi. Bicara investasi, kata ini sudah cukup sering terdengar. Tidak jarang banyak teman yang belum benar-benar memahami apa itu investasi dan cenderung “ikut-ikutan” alias nekat memulai investasi tanpa mengetahui apa isi dari investasi yang mereka lakukan. Hati-hati, jangan sampai niat awal ingin untung, malah berakhir dengan buntung.

Apa, sih, investasi itu? Sederhananya, investasi adalah sebuah konsep yang umum dilakukan dalam dunia keuangan dalam rangka mengembangkan nilai uang yang dimiliki saat ini. Kata kuncinya adalah berkembang. Pengembangan tersebut direpresentasikan dalam bentuk return atau bunga.

Analoginya seperti membesarkan seorang anak, mulai dari merangkak hingga bisa berlari. Perlu diingat, namanya juga lari, di suatu titik mungkin jatuh. Artinya, dalam investasi selalu ada risiko.

Produk investasi yang bagus adalah yang sesuai dengan kebutuhan dan karakter Anda. Belum tentu semua produk investasi cocok dan Anda butuhkan sekaligus. Anda harus memahami bagaimana produk itu akan memberikan manfaat yang maksimal dan risiko apa yang mungkin muncul.

Deposito

Produk ini umum digunakan oleh masyarakat yang berprofil risiko konservatif atau cenderung lebih aman (dengan bunga tetap dan melindungi pokok) dibandingkan dengan produk investasi lain. Jangka waktunya sangat beragam, umumnya 3, 6, atau 12 bulan. Jika Anda berusaha mencairkannya sebelum jangka waktu yang sudah ditentukan, Anda akan kena penalti.

Walau kurang bisa mengimbangi tingkat inflasi, deposito masih diperlukan dan bisa dimanfaatkan dalam proses perencanaan keuangan. Produk ini cocok untuk menyimpan dana yang akan dibutuhkan dalam kurun waktu satu tahun.

Emas Logam Mulia

Para orang tua biasanya membeli perhiasan emas sebagai investasi dan menjualnya saat membutuhkan dana tunai. Saat ini yang populer investasi emas batangan. Bedanya, ketika membeli perhiasan emas, Anda membeli sejumlah gram emas plus nilai kesulitan pembuatannya. Saat menjualnya kembali di toko emas, nilai pembuatan ini tidak dihitung.Jadi, untuk investasi, emas batangan bersertifikat lebih baik.

Emas bersertifikat bisa Anda beli langsung dari Logam Mulia, anak usaha PT Aneka Tambang Tbk, atau dari toko emas. Melihat data historis harganya yang terus naik, tak ada salahnya memiliki emas sebagai investasi jangka pendek, menengah, dan panjang.

Properti

Investasi properti pun sudah lama dikenal. Sederhananya, membeli tanah di berbagai lokasi, lalu dijual lagi setelah harganya naik. Saat ini, daya tarik properti bukan cuma tanah, tapi juga rumah, townhouse, apartemen, kondotel, dan properti hunian lainnya. Permintaan tempat hunian terus naik.

Hal yang paling krusial ketika berinvestasi di properti adalah lokasi. Umumnya kenaikannya dipengaruhi oleh infrastruktur di sekitar lokasi tersebut.
Investasi di properti cenderung membutuhkan modal yang besar. Sebaiknya perhatikan juga daya beli terhadap nilai jual kelak. Jangan sampai properti Anda dijual dengan harga murah, lantaran tidak ada yang bisa membelinya.

Saham

Saham dikenal luas karena kemampuan dan potensinya untuk memberikan keuntungan yang sangat besar. Saham menunjukkan kepemilikan atas suatu perusahaan.

Saat memutuskan untuk mulai berinvestasi saham, Anda harus berkomitmen untuk memilikinya dalam jangka panjang, 5 tahun–10 tahun. Jika Anda hanya berniat untuk jual beli dalam jangka pendek dan mencari keuntungan atas selisih harganya, maka Anda bukanlah investor, tapi seorang trader atau pedagang.

Yang cocok untuk berinvestasi di saham adalah yang masih berusia muda. Kenapa? Karena saham adalah produk investasi untuk jangka panjang. Saham sering butuh banyak waktu untuk berkembang. Dari segi kesehatan fisik, kita pun tak ingin mereka yang sudah tidak muda lagi tiba-tiba mendapat serangan jantung ketika mengetahui nilai sahamnya turun drastis.

Investasi ini memiliki prinsip high risk, high return. Lakukan analisis perusahaan mana yang memiliki potensi untuk terus berkembang di masa depan.

Reksadana

Reksadana adalah produk investasi berbentuk portofolio efek. Maksudnya, reksadana mengandung beberapa jenis investasi, yang dikelola oleh pengelola investasi atau manajer investasi (MI). Mereka akan menghimpun dana dari masyarakat untuk kemudian dikelola demi mengejar keuntungan.

Ada empat produk reksadana konvensional, yaitu reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran, dan reksadana saham. Reksadana pasar uang berisi kumpulan efek utang bertenor kurang dari setahun, seperti deposito, SBI, atau obligasi yang akan jatuh tempo kurang dari setahun. Reksadana pendapatan tetap menempatkan sebagian besar dananya, minimal 80%, ke kumpulan efek bersifat utang.

Reksadana jenis campuran menempatkan dananya di saham, instrumen pasar uang, dan efek utang. Reksadana saham menempatkan sebagian besar dananya di saham.

Reksadana membantu investor, terutama pemula, yang dana, waktu, dan pengetahuannya terbatas untuk berinvestasi langsung ke bursa. Yang perlu diperhatikan adalah kesesuaian jenis reksadana dengan profil risiko dan tujuan perencanaan keuangan Anda.

Selamat berinvestasi, have fun with your money!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini

Terbaru