Jangan gelap mata, tetap sesuai rencana

Selasa, 25 Oktober 2016 | 15:13 WIB   Reporter: Francisca Bertha Vistika, SS. Kurniawan
Jangan gelap mata, tetap sesuai rencana


Pemandangan yang nyaris sama tampak pada troli berkelir merah yang didorong pengunjung Lotte Mart yang terletak di Bintaro Jaya Sektor 7, Tangerang Selatan, Ahad (2/10) lalu. Isi kereta dorong itu kebanyakan: beras kemasan lima kilogram (kg) merek Maknyuss, minyak goreng kemasan dua liter Sania, gula pasir Gulaku satu kg.

Maklum, pekan lalu, selama empat hari, 29 September hingga 2 Oktober 2016, Lotte Mart menggelar promosi koran bertajuk Super Duper Hemat. Dengan hanya merogoh kocek Rp 125.000, pengunjung hipermarket asal Korea Selatan itu bisa mendapatkan lima produk total seharga Rp 177.500.

Perinciannya adalah, satu kemasan beras Makyuss dengan harga Rp 89.500, dua kemasan minyak goreng Sania total seharga Rp 53.000, dan dua kemasan gula pasir Gulaku total Rp 35.000. Itu berarti, pengunjung bisa menghemat Rp 52.500.

Jelas, ini penghematan uang belanja yang lumayan. “Makanya, saya borong empat paket sekaligus,” kata Yuliastini, warga Kunciran, Tangerang.

Maklum, Yuliastini bilang, program dari Lotte Mart itu belum tentu ada sebulan sekali. Kalaupun ada, produk yang ditawarkan belum tentu sama.

Pastinya, bukan cuma Lotte Mart, peritel lain juga punya program untuk menyedot pengunjung tiap akhir pekan. Tak hanya hipermarket, supermarket dan minimarket pun enggak mau ketinggalan mengadakan promosi, seperti diskon serta beli satu gratis satu.

Nah, untuk menyampaikan kepada khalayak banyak tentang promosi di akhir pekan, para peritel juga memasang iklan di koran edisi Jumat. Tak jarang, mereka pasang pariwara dua halaman sekaligus.

Selain itu, peritel mengandalkan media sosial untuk menyebarluaskan program itu yang biasanya kemudian jadi viral. Dan, peritel memilih akhir pekan sebagai waktu penyelenggaraan promosi lantaran banyak orang memanfaatkan hari libur untuk belanja kebutuhan rumahtangga.

Devi Efendi, salah satunya. Dalam program itu, karyawan swasta ini biasanya mengincar kebutuhan rumahtangga seperti detergen. Lalu, kebutuhan untuk anak-anaknya, misalnya, nugget dan sosis dalam kemasan.

Devi rutin mencari barang-barang dengan diskon hingga 50% atau yang menawarkan promosi beli satu gratis satu. Biasanya ia pergi berbelanja ke ritel modern seminggu sekali.

Dengan alasan, dia bisa memantau pengeluaran dengan baik. “Kalau belanja sebulan sekali jadi tidak terpantau. Misalnya, minggu ini yang habis detergen, ya, beli detergen saja” ujarnya.

Meski semua peritel memberikan diskon atau promosi menarik lainnya, setiap kali belanja Devi hanya menyambangi satu gerai. Cuma, sebelum menentukan pilihan mendatangi gerai mana, ibu tiga anak ini membanding-bandingkan dulu tawaran dari masing-masing peritel. Ia pun memilih tawaran promosi paling menarik.

Begitu juga dengan Wahyu Dati yang hanya mendatangi satu gerai setiap kali berbelanja kebutuhan rumahtangga, sekalipun semua peritel memberi penawaran menarik. “Agar lebih hemat waktu dan biaya,” kata karyawan swasta yang tinggal di Bekasi ini.

Hanya, berbeda dengan Devi, Wahyu berbelanja kebutuhan rumahtangga di ritel modern cuma sekali dalam sebulan. Selain lebih hemat waktu dan biaya, dia beralasan bisa memperhitungkan apa saja kebutuhan dalam satu bulan.

Jangan kalap

Memang, promosi akhir pekan dari peritel bisa menghemat anggaran belanja kebutuhan rumahtangga. Terlebih, kalau pemilik toko modern memberikan potongan hingga menjadi setengah harga dari harga normal.

Meski begitu, sebagai konsumen yang kerap memanfaatkan program tersebut, Devi menyarankan, jangan gampang tergiur dengan promosi.

Menurut Devi, biasanya peritel bakal memainkan kata-kata untuk menarik pengunjung datang ke gerai mereka untuk berbelanja. Itu sebabnya, konsumen harus betul-betul mengecek harga setiap produk sebelum terkena diskon.

Lalu, meski harganya murah karena promosi, jangan menyetok barang terlalu banyak. Devi biasanya membeli kebutuhan rumahtangga untuk jangka pemakaian hingga dua minggu ke depan. “Beli banyak-banyak biasanya malah jadi boros pemakaian,” ucap dia.

Wahyu juga berpesan, jangan membeli produk murah secara berlebihan alias kalap. Belilah barang yang memang sesuai kebutuhan. “Bila kita cermati, program itu untuk menarik minat saja. Sebenarnya, hematnya tidak seberapa,” katanya.

Ya, Tejasari, Perencana Keuangan Tatadana Consulting, mengatakan, enggak ada salahnya memanfaatkan promo dari peritel modern untuk belanja kebutuhan sehari-hari. Tapi, gara-gara program itu, terkadang konsumen membeli barang yang sebenarnya tidak butuh-butuh amat.

“Walaupun ada diskon atau promosi, sebaiknya konsumen harus belanja kebutuhan rumahtangga sesuai anggaran,” imbuh Tejasari.

Seringkali konsumen terdorong untuk membeli apa pun yang harganya murah. Ini akhirnya berujung pada sifat belanja yang berlandaskan emosional, karena seringkali melupakan sisi rasional. Tentu, Anda tidak ingin anggaran belanja kebutuhan rumahtangga ludes.

Untuk waktu belanja, memang ada konsumen yang memilih mendatangi gerai sebulan sekali. Ada pula yang berbelanja seminggu sekali. Tejasari bilang, masing-masing punya kekurangan dan kelebihan.

Yang belanja sebulan sekali, tentu sudah ada bujet khusus. Misalnya, anggaran belanja kebutuhan rumahtangga dipatok Rp 1 juta per bulan.

Cuma kekurangannya adalah, jika ternyata di tengah bulan produk itu habis dipakai. Sementara bujet sudah dihabiskan di muka. Kalau ini yang terjadi, bujet belanja jadi membengkak.

Untuk yang belanja seminggu sekali, keuntungannya ialah, kalau barang habis, maka bisa beli di pekan berikutnya. Hanya, cara belanja seperti ini tidak cocok bagi yang lapar mata.

Sebab, tadinya hanya ingin membeli barang yang sudah habis, akhirnya juga memborong barang lain karena ada diskon yang menggiurkan.

Jangan kredit

Untuk itu, Tejasari menyarankan, bagi yang memang ingin membeli barang-barang diskonan, mesti memperhatikan anggaran. “Kalau memang harganya murah dan dibutuhkan untuk seterusnya, bisa beli banyak. Tapi, uangnya harus ada, jangan sampai belinya memakai kartu kredit,,” tegas Tejasari.

Biasanya, tiap orang akan berbeda-beda dalam mengincar produk yang masuk daftar promosi. Untuk ibu rumahtangga, Tejasari melihat, mereka akan banyak mencari produk-produk kebutuhan dapur seperti minyak goreng.

Lalu, perempuan muda bakal lebih banyak memburu produk-produk perawatan tubuh. Begitu juga dengan pria punya incaran sendiri.

Dan sebaiknya, Tejasari memberi saran, dalam setiap kali belanja hanya mendatangi satu gerai. Selain menghemat biaya dan waktu, Anda tidak mudah tertarik untuk membeli barang-barang lainnya.

Nah, yang juga perlu jadi perhatian bagi konsumen yang doyan memburu produk diskon atau promosi akhir pekan Tejasari menambahkan:

Pertama, tawaran diskon dan promosi lainnya dari peritel modern memang bisa membantu pengeluaran bulanan untuk kebutuhan rumah tangga. Apalagi, mereka yang punya anak balita, program itu akan sangat membantu mengurangi pengeluaran.

Maklum, produk-produk yang berkaitan dengan balita biasanya harganya terbilang mahal seperti susu. Tapi awas, program ini juga bisa membuat pengeluaran bengkak .

Kedua, sesuaikan pengeluaran belanja bulanan dengan kemampuan keuangan Anda.

Ketiga, jangan membeli produk berharga murah tapi dengan kualitas murahan.

Cuma, menurut Budi Raharjo, Perencana Keuangan OneShildt, jika barang-barang yang Anda butuhkan awet dalam jangka panjang, maka bisa beli dalam jumlah banyak. “Tapi, harus tetap disesuaikan dengan penghasilan,” tegasnya.

Budi punya tip belanja hemat kebutuhan rumahtangga.

Pertama, susun prioritas belanja kebutuhan sehari-hari.

Kedua, bagi antara produk yang mudah busuk dan tahan lama. Jika produk yang awet sedang ada diskon, bisa membeli dalam jumlah banyak.

Ketiga, menggunakan keanggotaan atau membership dari toko ritel modern, agar bisa mendapat promosi lagi.

Keempat, mencermati harga produk yang sedang promosi lalu membandingkannya dengan harga ketika tidak dalam masa program tersebut.

Tetap bijak berbelanja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: S.S. Kurniawan

Terbaru